Liputan6.com, Jakarta Baim The Dance Company tengah diselimuti duka. Ayahnya, Muhammad Ali Imran, meninggal dunia akibat serangan jantung, Rabu (4/11/2020). Baim The Dance Company, mengaku sangat kehilangan sosok pria yang selama ini menjadi panutannya.
Apalagi kesuksesan yang Baim The Dance Company raih saat ini tak lepas dari campur tangan ayahnya. Sebab almarhum Muhammad Ali Imran adalah musikus senior yang terkenal di era 60-an.
Advertisement
Baca Juga
"Bapak saya pemain band, yang membuat saya seperti sekarang ini karena bapak saya. Kalau ditanya seperti apa pengaruhnya, ya 100 persen pengaruh, jadi ini kehilangan besar buat saya," kata Baim The Dance Company, usai prosesi pemakaman di TPU Penggilingan, Layur, Jakarta Timur, Rabu (4/11/2020).
Penyesalan
Ada penyesalan yang besar dirasakan Baim The Dance Company karena belum sempat mendaur ulang karya ayahnya semasa hidup. Padahal sang ayah pernah membantunya membuat album.
"Sebenarnya yang saya sesalkan adalah saya belum sempat remake album-albumnya dulu. Baru sekali aja tahun 2010 saya pernah kerjasama bareng beliau ngisi di album saya," katanya.
Advertisement
Recycle
"Berikutnya saya mau remake lagu-lagu dia yang dulu, karena dia punya album zaman dulu dengan bandnya, Arulan Band. Ya nggak sempat kekejar, itulah penyesalan yang nggak bisa diulang," lanjutnya.
Wujudkan
Kendati demikian, suami Artika Sari Devi itu akan berusaha untuk mewujudkan mimpinya meski sang ayah sudah tiada. Namun ia belum memastikan kapan hal itu akan mulai dikerjakan.
"InsyaAllah," ucap Baim.
Advertisement
Doa
Doa akan terus dipanjatkan Baim The Dance Company buat sang ayah. Ia berharap pria yang telah mendidik dan membesarkannya mendapat tempat terbaik di sisiNya.
"Semoga almarhum bapak bisa istirahat dengan tenang, semua yang sudah kenal semoga bisa memaafkan," kata Baim.