Rey Utami Ungkap Sempat Ingin Akhiri Hidup di Awal Masa Tahanan

Selepas bebas, Rey Utami banyak bercerita mengenai pengalaman yang ia rasakan selama dipenjara.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 17 Nov 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2020, 18:00 WIB
6 Potret Terbaru Rey Utami Setelah Bebas dari Penjara, Ingin Lebih Fokus Urus Anak
Rey Utami (Sumber: Instagram/reyutami)

Liputan6.com, Jakarta - Rey Utami bersyukur saat ini telah kembali menghirup udara bebas. Rey Utami dinyatakan bebas dari penjara kasus pencemaran nama baik pada Minggu, 8 November 2020 lalu.

Rey Utami bebas lebih cepat dibanding Pablo Benua dan Galih Ginanjar yang juga ditahan atas perkara yang sama. Selepas bebas, Rey Utami banyak bercerita mengenai pengalaman yang ia rasakan selama dipenjara.

Rey Utami bahkan mengaku sempat memiliki niat buruk di awal-awal ia dipenjara. Rey Utami nyaris mengakhiri hidupnya.

Untungnya niat buruk itu urung dilakukan karena kehadiran buah hati di hidupnya.

 


Karena Anak

Rey Utami (Foto: Instagram/@reyutami)
Rey Utami (Foto: Instagram/@reyutami)

"Aku percaya semua itu terjadi atas kehendak Allah, pasti ada jalan keluarnya, kita harus sabar ikhlas, tawakal dan tetap istikamah. Yang menguatkan adalah anak, mungkin kalau enggak ada anak aku, yang kayak awal-awal masuk enggak terima, mau bunuh diri, mau minum pembersih lantai untuk mengakhiri hidup ini," kata Rey Utami saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2020).


Orang Terdekat

6 Potret Rey Utami Berhijab di Dalam Tahanan
Rey Utami Berhijab (Sumber: Kapanlagi)

Adanya dukungan dari orang-orang terdekat juga cukup menguatkan Rey Utami sehingga ia berhasil melewati ujian yang menerpanya dan kembali menghirup udara bebas.

"Itu di awal-awal. Bantuan teman-teman menguatkan. Badai pasti berlalu kan, jadi kita pasrahkan sembari beribadah. Sekarang selesai menjalani semua," beber Rey Utami.


Introspeksi

7 Potret Kenangan Rey Utami dan Pablo Benua, Selalu Romantis
Rey Utami dan Pablo Benua (Sumber: Instagram/bangbenua)

Rey Utami tidak memungkiri bahwa ia sempat tidak terima dengan masalah yang menerpanya dan menyalahkan orang lain. Namun seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa apa pun yang terjadi sudah menjadi ketentuan dari Tuhan.

"Ya awal-awalnya cukup nggak terima. Tapi kan kalau muslim kalau kita beriman segala sesuatu itu balik lagi kehendak Allah jadi tidak perlu menylahkan siapapun. Jadi kita memang introspeksi diri, menjadi lebih baik ke depannya dan jangan putus asa, jangan merasa minder harus pecaya diri," ungkapnya lagi.


Kotak Bantuan

Simak juga informasi berikut ini:

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya