Liputan6.com, Jakarta Lina Jubaedah meninggal dunia pada Januari 2020. Tak lama setelahnya, suami baru Lina, Teddy Pardiyana menuntut pembagian harta warisan yang menyeret nama Rizky Febian.
Rizky syok saat sengketa harta warisan Lina Jubaedah jadi konsumsi publik. Kasus ini memanjang saat anak kedua Sule, Putri Delina, dibilang berupaya mengambil harta warisan ibunya.
Advertisement
Baca Juga
Setelah lama diam, pelantun “Kesempurnaan Cinta” meluruskan persoalan. Ia mengaku telah menemui Teddy Pardiyana membahas harta ibunda Putri Delina.
Kaget Tiba-Tiba Ramai
“Kaget kalau misalkan sekarang tiba-tiba ramai, kan. Kemarin katanya ahli waris, yang tentang ini, tapi kalau menurut aku: kemarin sudah diobrolin,” Rizky Febian membeberkan.
“Kalau aku pribadi, kalau ada haknya aku bakal kasih berapa pun itu. Memang kemarin alhamdulillah sempat ketemu, kita ketemu sama Om Teddy, kita obrolin baik-baik,” akunya.
Advertisement
Obrolkan dengan Kepala Dingin
Pengakuan ini terekam di video “Rizky Febian: Akhirnya Buka Suara tentang Teddy, Apakah Akhirnya Menemukan Titik Temu” di kanal YouTube Maia Aleldul TV, Kamis (21/1/2021).
“Kita juga dengan kepala dingin ngobrol sama-sama. Akhirnya kita ngobrolin kalau jalan tengahnya mau seperti apa,” kata Rizky tanpa menyebut detail solusi dan kapan pertemuan terjadi.
Belum Pas, Terlalu Cepat
Pemilik album Jejak tak menyangka kepergian Lina berujung sengketa harta warisan. Ia pun menguak alasan tak mau buru-buru membahas harta warisan setelah Lina dimakamkan.
“Kalau menurut aku, permasalahan ini ditanyakan Om Teddy, tuh saat itu baru beberapa minggu Mama sudah enggak ada. Menurut aku belum pas saja, terlalu cepat,” imbuhnya.
Advertisement
Yang di Atas Tenang
Rizky Febian tak dapat menyembunyikan kesedihan saat ribut harta warisan Lina disorot media. Ia membayangkan perasaan Lina di alam baka. “Mama di atas pasti enggak tenang, karena permasalahan ini belum beres,” ia menyambung.
“Makanya kemarin aku secara kepala dingin sok ayolah, sudah kita beresi mau berapa mau gimana yang penting yang di atas tenang, gitu,” penyanyi kelahiran Cileunyi, 25 Februari 1998 mengakhiri.