Presiden Jokowi Kebanjiran Surat Terbuka dari Seniman Film, dari Joko Anwar Hingga Jefri Nichol

Jumat (5/3/2021), sejumlah seniman film kompak mengunggah surat terbuka untuk Presiden Jokowi, dari Joko Anwar hingga Jefri Nichol. Apa isinya?

oleh Wayan Diananto diperbarui 06 Mar 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2021, 12:00 WIB
Jokowi Beri Arahan di Rakornas Karhutla 2020
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pengarahan kepada para peserta Rapat Koordinasi Nasional Kebakaran Hutan dan Lahan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Jokowi memperingatkan Polri dan TNI untuk menindak tegas pelaku pembakaran hutan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sabtu (5/3/2021), Presiden Jokowi kebanjiran surat terbuka yang ditulis sejumlah organisasi insan film di Tanah Air. Surat terbuka ini diunggah di akun medsos para seniman dari aktor maupun aktris, sutradara hingga produser kondang.

Dari pantauan Showbiz Liputan6.com, surat terbuka ini diunggah Mira Lesmana. Menyusul kemudian sejumlah bintang seperti Reza Rahadian, Dian Sastrowardoyo, Prilly Latuconsina, dan Jefri Nichol.

Sejumlah sutradara juga mengunggah surat terbuka untuk Jokowi dari Hanung Bramantyo hingga Joko Anwar. Surat sepanjang dua halaman itu berisi uneg-uneg soal nasib industri film Tanah Air.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pukulan Keras

Surat Terbuka untuk Jokowi.
Surat Terbuka untuk Jokowi.

Seperti juga berbagai sektor industri lain, industri film kini mengalami pukulan keras di tengah pandemi Covid-19. Puluhan ribu pekerjanya kesulitan bertahan hidup akibat proses pra hingga pasca produksi film yang terhambat,” begitu isu awal surat tersebut.

Industri film juga sudah kehilangan potensi pemasukan terbesarnya karena bioskop sedang kesulitan bertahan. Bioskop, yang walau telah dibuka dengan kapasitas hanya 50 persen, ternyata masih ditakuti masyarakat untuk dikunjungi,” lanjutnya.


Kehilangan Pekerjaan

Joko Anwar. (Foto: Instagram @jokoanwar)
Joko Anwar. (Foto: Instagram @jokoanwar)

Akibatnya karyawan bioskop yang besar jumlahnya dan tersebar di seluruh Indonesia terancam kehilangan pekerjaan. Di sisi lain, masalah muncul dari pembajakan film yang kian merajalela. Kejahatan ini mengancam masa depan industri film Indonesia.

Hal lain yang tak kalah memprihatinkan, masih banyak yang tidak memahami pentingnya eksistensi film Indonesia untuk bangsa. Padahal, keberhasilan industri film di sebuah negara adalah investasi besar.

 


Membangun Ke-Indonesia-an

Surat Terbuka untuk Jokowi.
Surat Terbuka untuk Jokowi.

Film tidak hanya menyumbangkan kontribusi pada perekonomian tapi juga memberikan kekeuatan nilai terhadap identitas dan strategi budaya. Film adalah media yang populer,” bunyi surat tersebut.

Film bisa efektif membangun ke-Indonesia-an kita di dalam negeri dan memperkenalkan nama Indonesia ke panggung dunia. semakin Indonesia dikenal dunia,” imbuhnya. 


Dukungan Dari Pemerintah

[Fimela] Jefri Nichol
Jefri Nichol (Daniel Kampua/Fimela.com)

Geliat industri film Tanah Air dipercaya memperlancar jalan berbagai sektor industri. Apa daya, pandemi Covid-19 setahun terakhir mengobrak-abrik wajah industri layar lebar Indonesia.

Di pengujung surat untuk Jokowi, para pekerja film memohon, “Dukungan dari pemerintah akan membuat kami bisa terus bekerja membuat film, menayangkannya, dan memberikan rasa aman ke penonton untuk kembali ke bioskop.”

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya