Mengenang In The Mood For Love, Karya Wong Kar Wai yang Menginspirasi Sineas Peraih Oscar Sofia Coppola

Tidak sedikit sineas Asia yang menginspirasi seniman Amerika dalam berkarya. Wong Kar Wai, salah satunya.

oleh Wayan Diananto diperbarui 10 Apr 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2021, 06:30 WIB
Poster film In The Mood Of Love. (Foto: Dok. Jet Tone Production/ Paradis Films/ IMDb)
Poster film In The Mood Of Love. (Foto: Dok. Jet Tone Production/ Paradis Films/ IMDb)

Liputan6.com, Jakarta Kalau mau jujur, sebenarnya sineas Asia tak kalah hebat dari pekerja seni Hollywood. Tidak sedikit dari mereka menginspirasi seniman Amerika dalam berkarya. Wong Kar Wai salah satunya.

Salah satu karya ikonis Wong Kar Wai yang teruji waktu, Fa Yeung Nin Wah alias In The Mood of Love. Selain dinominasikan untuk Palm d’ Or, In the Mood of Love mengantar Tony Leung sebagai aktor Asia pertama yang menang Best Actor di Festival Film Cannes.

Fakta lain, film yang dirilis pada 2000 ini menjadi nomine Film Berbahasa Asing Terbaik di BAFTA. Sayang kala itu, Golden Globes dan Oscars tak meliriknya. Lagi-lagi waktu menguji film ini dan membuktikan ia abadi.

 

Salah Satu Film Terbaik

Poster film In The Mood Of Love. (Foto: Dok. Jet Tone Production/ Paradis Films/ IMDb)
Poster film In The Mood Of Love. (Foto: Dok. Jet Tone Production/ Paradis Films/ IMDb)

In The Mood for Love kerap disebut sebagai salah satu film Asia terbaik sepanjang masa oleh kritikus. Pada 2016, BBC berdasarkan pendapat 177 kritikus film dunia menempatkan In The Mood for Love sebagai film terbaik kedua abad 21.

Maka jangan kaget jika situs data film IMDb, memberi skor 8,1/10. Ini lebih tinggi dari film peraih 4 Piala Oscar, Crouching Tiger Hidden Dragon, yang dirilis pada tahun yang sama. Karya Ang Lee itu “hanya” dapat skor 7,8/10.

Menginspirasi Sofia Coppola

Poster film Lost in Translation. (Foto: Dok. Focus Features/ IMDb)
Poster film Lost in Translation. (Foto: Dok. Focus Features/ IMDb)

Rupanya, In The Mood for Love menginspirasi sejumlah sineas Hollywood. Yang paling kentara yakni Sofia Coppola ketika memproduksi Lost In Translation tiga tahun kemudian.

Lost in Translation meraih empat nominasi Oscar untuk Pemeran Utama Pria, Penulis Skenario Asli, Sutradara, dan Film Terbaik. Sofia menggenggam Piala Oscar untuk Penulis Skenario Asli Terbaik.

 

Terima Kasih untuk Sineas...

Poster film In The Mood Of Love. (Foto: Dok. Jet Tone Production/ IMDb)
Poster film In The Mood Of Love. (Foto: Dok. Jet Tone Production/ IMDb)

Dalam pidato kemenangannya, Sofia mengakui Wong Kar Wai salah satu inspiratornya untuk Lost In Translation. “(Terima kasih) untuk sineas yang filmnya menginspirasi saya ketika menulis skrip ini: Antonioni, Wong Kar-Wai, Bob Fosse, Godard,” ungkapnya.

Tak heran jika Wong Kar Wai punya penggemar di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kini, 14 filmnya bisa disaksikan secara legal lewat platform streaming KlikFilm. Selain In the Mood for Love, ada A Tears Go By, Chungking Express, 2046, Ashes of Time Redux, dan Chinese Odyssey.

 

Sediakan Tempat Khusus

Poster film As Tears Go By. (Foto: Dok. In-Gear Film Production/ IMDb)
Poster film As Tears Go By. (Foto: Dok. In-Gear Film Production/ IMDb)

Yang lainnya, yakni Days of Being Wild, Fallen Angels, First Love: Litter on the Breeze, Miao Miao, Mr. Long, Sound of Colors, The Eagle Shooting Heroes, hingga Touch of the Light. Direktur Klik Film, Frederica, membenarkan kabar ini.

“Wong Kar Wai salah satu sineas terbaik Asia, sudah selayaknya kami menyediakan tempat khusus untuk karya-karyanya. Penggemar Wong Kar Wai bisa mengapresiasi karya beliau secara resmi di Klik Film,” urainya dalam siaran pers yang diterima Showbiz Liputan6.com, pekan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya