Review What If…? Episode 1: Kelahiran Peggy Carter Sang Prajurit Super, Captain America Minggir Dulu

Ada sejumlah referensi dari MCU yang diselipkan di What If…? episode 1.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 13 Agu 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2021, 07:00 WIB
What If...?. (Tangkapan layar YouTube/ Marvel Entertainment)
Ada sejumlah referensi dari MCU yang diselipkan di What If…? episode 1. (Tangkapan layar YouTube/ Marvel Entertainment)

Liputan6.com, Jakarta - Multiverse dalam jagat sinema Marvel makin “liar” saja dalam serial animasi terbaru mereka, What If…?. Jawaban atas pertanyaan “Bagaimana jika…” yang jadi basis serial ini, bisa berkembang seluas fantasi para penulisnya.

Kanon pertama pertama “diobrak-abrik” adalah kisah Steve Rogers (Josh Keaton) pada tahun 1940-an, kala Nazi menyerbu negara-negara Eropa.

Dalam episode pertama serial yang sudah mulai tayang di Disney Plus pada Rabu (11/8/2021), awalnya memang pria kurus ini yang akan menerima serum super—yang kemudian membuatnya jadi Captain America.

Namun karena sebuah insiden rencana ini gagal, dan Peggy Carter (Hayley Atwell) yang menggantikannya menerima suntikan serum. Keluar dari mesin, tubuh semampai Peggy jadi berotot dan gagah perkasa.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bertameng Union Jack

What If...?. (Tangkapan layar YouTube/ Marvel Entertainment)
What If...?. (Tangkapan layar YouTube/ Marvel Entertainment)

Segagah-gagahnya Peggy, ia masih disepelekan oleh atasannya, karena jenis kelaminnya. Bagi sang atasan, prajurit super yang bisa diandalkan untuk mengakhiri perang haruslah berjenis kelamin pria.

Di sisi lain, Hydra berupaya menguasai Tesseract yang memiliki sumber energi luar biasa dahsyat. Peggy tak bisa tutup mata atas masalah ini. Dibekali kostum dan tameng berbendera Union Jack dari Howard Stark (Dominic Cooper), ia maju ke garis depan.

Plot yang Padat

What If...? (Marvel Studios/ Disney)
What If...? (Marvel Studios/ Disney)

Sekilas pandang, ide pembuatan What If…? mungkin terasa seperti "proyek sampingan” untuk Marvel. Kalau misalnya gagal pun, kisah dalam serial ini tak akan masuk dalam kanon yang mengganggu plot besar MCU.

Meski begitu, What If…? episode pertama terasa tetap digarap dengan serius. Plot cerita yang terangkum dalam durasi 30 menit, terasa padat dan legit.

Namun jalan ceritanya tak lantas kering dengan sentuhan humanis. Salah satunya, berkat bumbu romansa tipis-tipis antara Steve Rogers dan Peggy Carter.

Referensi

Hal lain yang bakal membuat penggemar girang adalah kemunculan tokoh penting seperti Howard Stark—ayahanda Tony Stark sang Iron Man. Jangan bayangkan sosoknya yang serius dan berwibawa seperti di Avengers: Endgame.

Di sini yang muncul adalah Howard Stark versi muda yang flamboyan dan agak slenge’an, yang di versi live action-nya diperankan Dominic Cooper, dalam Captain America: The First Avenger hingga Agent Carter. Seperti Peggy Carter yang suaranya diisi aktris aslinya, Dominic Cooper juga bergabung untuk menghidupkan suara Howard Stark.

Bila Anda salah satu penggemar Marvel Cinematic Universe, pastikan buka mata dan telinga, karena diam-diam ada sejumlah referensi dari jagat ini yang diselipkan.

Banyak Tokoh Lain

Dari teaser What If…? yang sudah dirilis, masih ada banyak multiverse yang bakal “diobrak-abrik”, dalam sebuah episode yang berdiri sendiri. Mulai yang berkaitan dengan dr. Strange, T’Challa, Killmonger, hingga kemunculan Captain America versi zombi.

Kalau sudah begini, penonton tinggal berpasrah saja sambil mendengar arahan dari narator serial ini, The Watcher (Jeffrey Wright): “Kuamati semua yang terjadi. Tapi aku tidak, tak bisa, dan tak akan ikut campur.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya