Review Jingga dan Senja: Original Series Adaptasi Novel Karya Esti Kinasih

Review Jingga dan Senja, serial yang diadaptasi dari novel populer karya penulis Esti Kinasih

oleh Isyhari Maheswar diperbarui 04 Des 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 04 Des 2021, 07:30 WIB
Review Jingga dan Senja: Original Series Adaptasi Novel Karya Esti Kinasih
Serial Jingga dan Senja sudah memasuki episode terakhir. (Dok. Vidio)

Liputan6.com, Jakarta Vidio tak pernah bosan menyajikan tayangan yang menghibur dan berkualitas. Beberapa bulan lalu, tepatnya pada 29 Oktober 2021, layanan streaming lokal ini merilis serial Jingga dan Senja yang diadaptasi dari novel fiksi populer.

Para penikmat karya fiksi pasti tak asing dengan nama yang satu ini. Jingga dan Senja merupakan novel karya Esti Kinasih yang sukses mendapatkan pamor di kalangan pecinta buku. 

Dengan mengusung tema romantis di kalangan remaja, Vidio Original Series Jingga dan Senja tidak hanya menghadirkan kisah cinta segitiga, melainkan konflik keluarga, konflik remaja, dan berbagai permasalahan anak muda lainnya.

Jika Anda sudah tamat membaca bukunya, pasti Anda tidak sabar untuk melihat versi gambar bergeraknya. Sebelum menyaksikannya, Anda bisa simak review serial Jingga dan Senja berikut ini.

Adaptasi dari Novel Populer

Vidio Original Series Jingga dan Senja
Abidzar Al-Ghifari berperan sebagai Ari dan Atta dalam Vidio Original Series Jingga dan Senja. (Dok. Vidio)

Pasti Anda sebelumnya pernah mendengar sebuah novel berjudul Jingga dan Senja, bukan? Ya, serial ini memang diadaptasi dari novel tersebut. Novel karya Esti Kinasih ini pernah booming di masanya dan masih menjadi kegemaran para pecinta buku fiksi.

Hadirnya serial Jingga dan Senja juga membuat original series ini ditunggu-tunggu banyak penonton. Serial ini pun merupakan gabungan dari dua novel Esti Kinasih yakni Jingga dan Senja dan juga Jingga dalam Elegi.

Cerita yang ditawarkan semuanya serupa, yakni ada karakter Tari, Ari, Ata, dan tak ketinggalan musuh bebuyutan Ari yakni Angga. Teman-teman Tari seperti Fio dan juga Nyoman juga hadir di dalam serial ini.

Abidzar Berperan Ganda

Selain Karakter Ari, Abidzar Al Ghifari Juga Berperan Sebagai Ata
Abidzar Al Ghifari memerankan karakter ganda di Jingga dan Senja. (Dok. Vidio)

Bercerita tentang cinta segitiga antara anak kembar yang menyukai perempuan yang sama, pastinya membutuhkan aktor yang kembar pula. Bedanya, hal ini tidak dilakukan oleh Rapi Films selaku rumah produksi serial Jingga dan Senja.

Aktor yang didapuk untuk memainkan dua karakter sekaligus ini adalah Abidzar Al Ghifari. Nama Abidzar di dunia hiburan memang sudah tak diragukan lagi. Ia pernah juga membintangi web series lainnya bersama dengan para aktris tanah air seperti Febby Rastanty.

Karakter yang dimainkan oleh anak dari Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori ini adalah karakter Ata dan Ari. Keduanya memiliki watak yang berbanding terbalik. Meskipun diperankan oleh orang yang sama, namun Abidzar dengan baik bisa mengeksekusinya tanpa cela.

Penonton bisa merasakan perubahan emosi ketika Abidzar sedang memerankan karakter Ata begitupun sebaliknya.

Tak Hanya Berakting

Karakter Tari dalam Serial Jingga dan Senja
Karakter Tari dalam Serial Jingga dan Senja diperankan oleh Yoriko Angeline. (Dok. Vidio)

Aktris yang dipercaya untuk memerankan karakter Tari adalah Yoriko Angeline. Sejak kemunculannya di episode pertama Jingga dan Senja, Yoriko berhasil memerankan karakter Tari yang hangat namun juga pemberani.

Ternyata, Yoriko Angeline tidak hanya terlibat sebagai pemain saja, melainkan turut menjadi penyanyi dalam soundtrack Jingga dan Senja series. 

Lagu yang berdurasi kurang lebih tiga menit ini terasa sangat tenang dan merdu. Dikemas dengan genre pop, lagu yang diiringi oleh suara gitar dan juga lirik yang menenangkan ini cocok diputar ketika matahari terbenam sama seperti judulnya, yakni Jingga dan Senja.

Alur Cerita Maju Mundur

Sinopsis Jingga dan Senja Episode 7
Serial Jingga dan Senja dapat disaksikan di platform streaming Vidio. (Dok. Vidio)

Tak hanya bercerita tentang kisah cinta segitiga antara Ata, Ari, dan Tari, membuat alur cerita yang ditawarkan tidak sebatas pada alur maju saja.

Ketika karakter Ata mencoba menjelaskan masa lalu, penonton pun akan diarahkan ke adegan yang terjadi di masa lampau ketika Ata masih kecil. Hal ini juga berlaku ketika Ari sedang merindukan keluarga kecilnya yang kini tak bisa bersatu kembali.

Cerita maju mundur ini memang juga ditemukan dalam versi novelnya. Menariknya, penonton tidak hanya mendengarkan cerita kilas balik melalui dialog antar tokoh, tapi juga disajikan dalam bentuk visualnya.

Itulah sebuah review singkat mengenai serial Jingga dan Senja. Untuk Anda yang baru saja bergabung ingin menyaksikan, dapat langsung nonton film Jingga dan Senja eksklusif hanya di aplikasi Vidio.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya