Liputan6.com, Jakarta Penulis Layangan Putus, Mommy ASF alias Eca Prasetya buka kartu soal keguguran yang menimpanya beberapa waktu silam. Ia tak menyebut spesifik kapan tragedi itu terjadi.
Mommy ASF hanya bilang, pernikahannya terjadi pada 2011 hingga 2017. Setelah terjadi prahara rumah tangga, ia melanjutkan hidup sebagai dokter hewan dan menulis buku.
Advertisement
Baca Juga
Eca Prasetya mengenang momen pahit itu sambil mewek. Melansir video interviu di kanal YouTube The Sungkars Family, Kamis (20/1/2022), pascakeguguran, ia merasa bersalah.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masalah Anak
“Kalau ngomongin masalah anak, emosional. Cuma, sudah aku mungkin merasa bersalah sama yang nomor lima. Karena sebelumnya, (anak) satu dua tiga empat itu kayak dinantikan, dirawat, disayang. Tapi yang kelima itu aku sibuk kerja,” katanya.
Setelah keguguran, Mommy ASF merasa takabur. Ia ingat betul, kali pertama melahirkan lewat bedah caesar. Persalinan kedua hingga keempat dilakukan secara normal. Yang kelima, dianggap akan mudah saja bersalin normal.
Advertisement
Pecah Ketuban
Karenanya, Mommy ASF menjalani aktivitas seperti biasa. Bahkan, beberapa saat jelang bersalin, masih sempat jalan-jalan keliling mal. Sepulang dari mal musibah terjadi. Ketubannya pecah di rumah.
“Pas sampai di rumah langsung pecah ketuban ternyata. Pas pecah ketuban itu, berdarah, langsung dibawa ke rumah sakit. Normal seperti biasa pembukaan,” ujar Mommy ASF seraya menyebut, memasuki pembukaan kesepuluh, mulas banget.
Mulai Mengejan
“Waktu mulai mengejan itu terasa seperti bayinya turun terus ada kayak ‘gledek.’ Ternyata itu mungkin rahimnya ruktur, terus perdarahan, hilang kesadaran,” paparnya panjang.
Ada beberapa hal yang tak diingatnya di ruang bersalin. Namun, masih segar dalam ingatan setelah kesadarannya pulih, Mommy ASF muntah-muntah lalu mendengar kabar duka.
Advertisement
Muntah-Muntah
“Muntah-muntah, aku ingatnya setelah itu caesar tapi enggak bisa diselamatkan bayinya,” Mommy ASF menyambung. Tak ada yang lebih menyakitkan ibu selain kehilangan keturunan.
Namun, tenggelam dalam kesedihan bukan hal bijak. Setelahnya, ia mencoba bangkit. Mommy ASF sadar, ada empat anak laki-laki yang butuh kasih sayang ibu yang bahagia raga dan jiwa.