Liputan6.com, Beijing - Seekor kucing peliharaan di sebuah kuil di China dijuluki "kucing tos" karena cara ia menyapa wisatawan yang berbondong-bondong ke tempat itu untuk mencari keberuntungan.
Kucing yang memakai kalung emas itu menyapa wisatawan dengan mengangkat kakinya untuk menyambut telapak tangan orang-orang.
Advertisement
Baca Juga
Kuil Xiyuan di Suzhou, Tiongkok timur, merupakan Landmark budaya yang terkenal dengan tamannya yang menakjubkan dan arsitektur Buddha Han tradisional. Kuil ini dibangun pada masa Dinasti Yuan (1271–1368), dikutip dari SCMP, Senin (10/3/2025).
Advertisement
Dengan banyaknya kucing liar yang berkeliaran di halaman, kuil ini digambarkan sebagai "surga untuk membelai kucing" oleh para pengunjung. Biaya masuknya hanya lima yuan per orang.
Sebuah video terbaru tentang seekor kucing di luar pintu masuk kuil menjadi viral di media sosial daratan Tiongkok, mengumpulkan lebih dari 120.000 like.
Dalam klip tersebut, seekor kucing hitam dan abu-abu yang memakai rantai emas duduk di pilar batu, memberi tos kepada setiap pengunjung yang lewat.
Turis berbondong-bondong datang ke kuil hanya untuk berinteraksi dengan kucing, berharap mendapat keberuntungan. Dalam cerita rakyat Tiongkok, kucing dianggap sebagai simbol keberuntungan, sering kali digambarkan dengan kaki terangkat untuk menarik kekayaan.
Seorang turis bermarga Zhang mengatakan bahwa dia telah mengunjungi kucing itu selama tiga hari berturut-turut.
"Kadang-kadang Anda harus menunggu setengah jam untuk menyapanya, tetapi itu sepadan karena kucing itu sangat menyembuhkan," kata Zhang.
Asal Usul Jellybean
Staf di Kuil Xiyuan mengatakan kucing itu bukan kucing liar, tetapi hewan peliharaan yang dibawa oleh pengunjung.
"Karena kucing itu berada di luar kuil, kami tidak dapat mengurusnya," kata staf tersebut.
Pemilik kucing, bermarga Liu, memperkenalkannya sebagai Jellybean, kucing berusia empat tahun yang lincah dan suka pergi keluar.
Liu sering membawa Jellybean berjemur di alun-alun di luar kuil pada akhir pekan, tempat sekelompok pecinta hewan berkumpul untuk berinteraksi.
Ia mengatakan kepada media daratan Dahe News: “Jellybean memiliki tungau telinga, dan setelah diberi obat, telinganya menjadi basah dan perlu dikeringkan dengan sinar matahari.”
Setelah kucing itu menjadi terkenal, Liu mulai melakukan streaming langsung di media sosial sebagai tanggapan atas cinta dan perhatian para wisatawan.
Namun belakangan, karena khawatir dengan keramaian, Liu berencana untuk berhenti membawa Jellybean ke kuil untuk sementara waktu, karena khawatir perhatian tersebut dapat membahayakan kucing tersebut.
Advertisement
