Liputan6.com, Jakarta Film bergenre ketegangan zombie berjudul Train to Busan sukses menjadi salah satu mahakarya sineas Korea Selatan Yeon Sang Ho di bawah bendera Next Entertainment World. Hampir semua pecinta film horor dan zombie di seluruh dunia membahas atau mengulang-ulang film yang dibintangi Gong Yoo, Jung Yu Mi, dan Ma Dong Seok ini.
Namun, tak banyak penonton Train to Busan, terutama di Tanah Air yang mengetahui atau sudah menonton prekuelnya yang ditampilkan dalam format animasi berjudul Seoul Station. Padahal, film animasi ini juga dinilai tak kalah menegangkan dari Train to Busan.
Seoul Station sebetulnya sudah dirilis cukup lama, yakni pada 18 Agustus 2016 silam, hanya berselang tak kurang dari satu bulan penayangan Train to Busan di Korea Selatan, yaitu pada 20 Juli 2016. Ryu Seung Ryong, Shim Eun Kyung, dan Lee Joon merupakan artis yang mengisi suara di film ini.
Advertisement
Film yang pernah meraih Best Animated Feature Film di Asian Pacific Screen Awards edisi ke-10 pada 2016 ini bertempat sebelum kejadian dalam film Train to Busan untuk menggambarkan betapa mengerikannya awal mula wabah zombie menyebar.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sekilas Kisah Film
Seperti judulnya, film ini bertempat di Seoul Station dengan menyorot seorang wanita muda bernama Hye Sun yang kabur dari orang tuanya hingga membuat sang ayah yang bernama Suk Gyu mencari-carinya.
Setelah Suk Gyu menemukan Hye Sun yang ternyata terjerumus di dunia prostitusi akibat pergaulan dengan kekasihnya yang bernama Ki Woong, ketiganya harus bertahan hidup dari wabah zombie yang sudah merambah Seoul.
Advertisement
Dipuji Banyak Pengamat
Selain menerima penghargaan, film animasi Seoul Station juga bertabur pujian dari para pengamat. Tak banyak kritik yang disampaikan untuk film ini. Di Rotten Tomatoes, Seoul Station menerima skor 100 persen dari 23 ulasan.
Pujian untuk film ini menyorot konsepnya yang sederhana namun sukses dibuat menegangkan. Isu prostitusi dan keretakan keluarga dalam film ini juga menjadi hal yang dinilai berani. Sayangnya, ratusan penonton banyak yang memberi skor rendah lantaran filmnya yang dianggap datar serta tak menjelaskan detail asal usul wabah zombie yang memicu kejadian dalam Train to Busan.