Liputan6.com, Jakarta Dukacita datang menyergap di dunia hiburan Tanah Air dengan berita artis senior Nani Wijaya meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh anak mendiang, Cahya Kamila, lewat unggahan di Instagram pada Kamis (16/3/2023).
āINNALILLAHIWINAILAIHIROJIUN Telah bepulang ibunda kami tercinta dengan tenang Ibu Hj. Nani Widjaya . Di Rs Fatmawaty 16 Maret 2023 pd pukul 3.28,ā tulisnya.
Ia menambahkan, āMohon dimaafkan segala kesalahan yg disengaja maupun tidak disengaja.ā
Advertisement
Sekitar dua pekan sebelum Nani Wijaya meninggal dunia, kondisi kesehatannya memang sempat menurun bahkan harus dilarikan ke rumah sakit.
Nina Kartika, putri bintang sinetron Bajaj Bajuri ini, menjelaskan bahwa sang ibu sempat mengalami sesak nafas. Keluarga pun melarikannya ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Sempat diberitakan bahwa Nani sudah berada dalam kondisi kritis. Namun dari penuturan sang anak, Nani Wijaya masih dalam kondisi sadar, tapi mengigau.
āMasih sadar tapi kesulitan bernafas, agak sedikit seperti mengigau. Jadi kami bawa karena pertimbangannya sulit bernafas," ungkapnya.
Nani Wijaya Punya Riwayat Stroke, Luka karena Terlalu Banyak Berbaring
Ā
Nina Kartika juga menjelaskan bahwa ibunya memang memiliki riwayat penyakit yang tak bisa dianggap enteng. Nani sempat terserang stroke yang menyebabkan bagian tubuhnya tidak dapat digerakkan.
"Lalu ada luka di belakang karena terlalu banyak berbaring, ada luka di atas tulang ekornya, sehingga menimbulkan infeksi yang jadi komplikasi ke ginjal dan leukositnya tinggi," jelas Nina.
Karena kondisi ini, Nani Wijaya sudah dua tahun belakangan setop syuting, dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Ā
Advertisement
Deretan Karya Nani Wijaya
Sepanjang hidupnya, Nani yang merupakan bintang kelahiran Cirebon ini memiliki daftar karya yang panjang, sejak tahun 1960. Beberapa film yang ia bintangi antara lain Tikungan Maut (1966), Menjusuri Djedjak Berdarah (1967), Wulan di Sarang Pendulik (1975), R.A Kartini (1982), Catatan Si Boy (1987), Cintapuccino (2007), Doa yang Mengancam (2008), dan masih banyak lagi.
Ia juga dikenal lewat penampilan di sejumlah sinetron, mulai dari Si Cecep (2004), Tukang Bubur Naik Haji the Series (2012-2017), dan tentu saja yang paling ikonis Bajaj Bajuri (2002-2007).
Selamat jalan, Nani Wijayaā¦.
(M. Altaf Jauhar)