Liputan6.com, Jakarta Aurel Hermansyah akhirnya memberikan maaf kepada pelaku yang menghina putrinya, Ameena Hanna Nur Atta. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Aurel membuka hati dan berbagi pandangannya tentang insiden tersebut.
Dalam percakapan tersebut, istri Atta Halilintar itu menyatakan bahwa dirinya mampu menghadapi penghinaan yang ditujukan kepadanya sendiri. Namun, ia mengungkapkan bahwa ketika penghinaan tersebut menimpa anaknya yang masih kecil dan tak bersalah, perasaan sakit yang ia rasakan jauh lebih dalam. Aurel sangat merasa tersakiti dengan tingkat kekejaman yang diarahkan kepada sang buah hati.
Advertisement
Baca Juga
“Kalau ngatainnya ke aku sih aku masih kuat om, tapi kalau ke anak tuh, kayak (mikir) masih kecil, dia nggak punya dosa, nggak ngerti apa-apa, terus dihina segitu parahnya tuh aku ngerasanya lebih sakit,” kata Aurel Hermansyah dalam video yang diunggah, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Dalam sesi wawancara tersebut, Deddy Corbuzier menanyakan apakah Aurel merasa baik-baik saja dengan kejadian ini dan apakah ia ingin melanjutkan langkah hukum.
Ingin Lanjut
Atta Halilintar menjawab bahwa Aurel masih ingin melanjutkan permasalahan ini, sementara dirinya sendiri sudah sepenuhnya menerima.
"Tapi lu oke dengan ini semua? Atau nggak neglanjutin dan sebagainya?" tanya Deddy Corbuzier.
"Kalau dia (Aurel) sih masih mau ngelanjutin. Aku nggak apa-apa," ucap Atta menjawab.
Advertisement
Masih Mengganjal
Aurel Hermansyah menegaskan bahwa sejatinya ia menerima permintaan maaf dari pelaku yang telah membully putrinya. Aurel mengungkapkan bahwa sebagai manusia, semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Saat ini, ia memilih untuk memaafkan pelaku yang telah meminta maaf, namun di dalam hatinya masih terdapat perasaan yang sulit diterima.
"Kalau kita sesama manusia semua manusia pasti pernah buat salah. Jadi untuk saat ini aku maafin. Ibu ini udah minta maaf, aku maafin. Tapi kayak di dalam hati kayak masih nggak terima, kayak masih ngeganjel," ungkap Aurel.
"Harus ada hukuman gitu maksudnya?" tanya Deddy.
Efek Jera
Aurel menjelaskan bahwa maksudnya adalah agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Namun, ia menyadari bahwa hal tersebut mungkin tidak mungkin terjadi. Hati Aurel masih terasa terganjal dan tidak nyaman.
"Maksudku supaya nggak ada lagi yang kayak gini, gitu. Ya nggak mungkin sih, cuma hatiku kayak ganjel aja gitu, nggak enak," kata Aurel.
Advertisement
Mengurangi
Di sisi lain, Atta dan Deddy memiliki pandangan yang sama. Keduanya berpendapat bahwa tindakan perundungan (bullying) tidak akan bisa benar-benar diberantas, melainkan hanya memberikan efek jera sementara. Atta menambahkan bahwa belum tentu dengan adanya hukuman, perundungan akan berhenti sepenuhnya.
"Belum tentu dia udah dimasukin (penjara) pun, nggak ada lagi. Kan buktinya om Ded udah pernah nangkep aja tetap terjadi terus. Cuma mengurangi mungkin," ujar Atta.
"Iya, mengurangi sementara," tegas Deddy menyetujui.