Liputan6.com, Jakarta Djono Darmaputera antusias bercerita mengenai usahanya, Sahang Mas, yang salah satunya memasarkan produk kopi dengan merek Benua.
Kopi Benua diolah dari biji kopi perkebunan di daerah Semendo, Sumatera Selatan. Bagi Djono, kopi tak hanya soal bisnis.
Ia memiliki antusiasme tinggi untuk kembali mengangkat kopi Sumsel, yang menjadi salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia.
Advertisement
Usaha Sahang Mas, yang ditekuni Djono sejak 1998, awalnya memasarkan produk lada, cokelat, dan berbagai bahan makanan lainnya.
Standar Nasional Indonesia
Dalam lima tahun terakhir, ia mulai merambah kopi. Produk kopi Sahang Mas, Kopi Benua, menjadi produk kopi bubuk asal Sumsel pertama mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pada 2019, Djono yang secara gigih terus mengembangkan usahanya, membawa Sahang Mas menjadi salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memperoleh binaan dari Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).
Advertisement
SETC
SETC merupakan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk. di bawah Payung Program Keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI). Pembinaan tersebut membuahkan hasil. Bahkan, kini, Djono dapat mengekspor produknya ke luar negeri.
Pada Agustus 2023, Djono membawa produk kopinya, Kopi Benua, dalam pameran Wellness Food Japan 2023 di Tokyo, Jepang, bersama beberapa produk UMKM lain yang diberangkatkan SETC dengan bekerja sama dengan mitra tanggung jawab sosial perusahaan Business & Export Development Organization (BEDO).
Sampai ke Jepang
Tahun ini, selain kopi Benua, SETC memilih Bali Pure dan Padma Herbal dari Bali, Dede Satoe dari Surabaya, dan Togato Coffee dari Medan untuk berpartisipasi pada pameran itu.
Bagi Djono, kesempatan berpartisipasi Wellness Food Japan 2023 merupakan peluang besar untuk memperkenalkan cita rasa khas kopi Semendo melalui Kopi Benua.
“Saya senang sekali mendapatkan kesempatan ini dari SETC dan BEDO. Sebelumnya tidak kebayang sama sekali bisa membawa kopi Semendo sampai ke Jepang, tapi akhirnya bisa karena difasilitasi Sampoerna,” ujar Djono bangga.
Advertisement