Liputan6.com, Jakarta Konser Coldplay Music of the Spheres World Tour" yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Rabu, 15 November 2023, telah menjadi sorotan karena keberhasilan Coldplay dalam menghibur ribuan penggemar musik. Salah satu faktor yang membuat konser tersebut tentunya adalah Xylobands, gelang LED warna-warni yang digunakan semua penonton selama konser.
Namun yang perlu dicatat adalah Xylobands tersebut digunakan hanya selama konser saja, dan disarankan untuk dikembalikan setelah konser selesai. Gelang yang dikembalikan itu bisa digunakan kembali untuk penonton di konser berikutnya.
Baca Juga
Di konser berikutnya, biasanya Coldplay menunjukkan leaderboard berisikan persentase pengembalian Xylobands di konser-konser sebelumnya. Saat konser di Perth, Australia pada 18 dan 19 November 2023, mereka juga menampilkan leaderboard persentase pengembalian gelang tersebut.
Advertisement
Namun, dari kota-kota di dunia yang ditampilkan di layar, tidak ada nama Jakarta.
Tak Muncul di Leaderboard.
Hal itu diketahui melalui akun @jktgo yang membagikan tangkapan layar leaderboard persentase pengembalian Xylobands di beberapa negara.
“Setelah Jakarta, Coldplay konser di Australia, tapi persentase wristbrand Jakarta ga dimunculin di leaderboard lagi 😅 kira kira Jakarta berapa ya % jadi penasaran! #jktgo,” tulisnya pada Minggu (19/11/2023).
Advertisement
Tertinggi
Menurut unggahan tersebut, hanya empat negara yang terpampang dengan persentasenya. Tokyo memimpin dengan persentase pengembalian Xylobands sebesar 97%, diikuti oleh Copenhagen dengan 96%, Buenos Aires dengan 94%, dan Kaohsiung dengan 93%.
Artinya, persentase pengembalian gelang Xylobands di Jakarta masih jauh di bawah kota-kota tersebut. Namun tetap menjadi misteri berapa persentase pengembalian gelang di Jakarta. Belum ada keterangan resmi dari pihak penyelenggara atau Coldplay terkait persentase pengembalian gelang tersebut.
Pengembalian
Adapun masalah pengembalian Xylobands ini sudah menjadi perbincangan di media sosial beberapa waktu lalu. Banyak dari mereka yang tak malu mengaku bahwa memang sengaja tidak mengembalikannya dengan berbagai alasan, mulai dari untuk sovenir atau kenang-kenangan, hingga alasan lupa.
Advertisement