KKN di Desa Penari Menang di Asia Pacific Film Festival, Manoj Punjabi Sorot Paduan Komersial dan Kualitas

Manoj Punjabi buka suara soal prestasi KKN di Desa Penari yang menang Best Screen Writer di Asia Pacific Film Festival (APFF) ke-60, di Macau, Desember 2023.

oleh Wayan Diananto diperbarui 16 Jan 2024, 21:36 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2024, 21:30 WIB
Manoj Punjabi
Manoj Punjabi buka suara soal prestasi KKN di Desa Penari yang menang Best Screen Writer di Asia Pacific Film Festival (APFF) ke-60, di Macau, Desember 2023. (Foto: Dok. Instagram @manojpunjabimd)

Liputan6.com, Jakarta Produser MD Pictures, Manoj Punjabi buka suara soal pencapaian KKN di Desa Penari yang menang kategori Best Screen Writer di Asia Pacific Film Festival  (APFF) ke-60, di Macau, Desember 2023.

Piala Asia Pacific Film Festival akhirnya mendarat di MD Place Jakarta, Senin (15/1/2024). Manoj Punjabi menyebut, piala ini menyempurnakan pencapaian KKN di Desa Penari setelah menyerap 10 juta penonton lebih.

Hingga kini, KKN di Desa Penari masih jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa. Dalam serah terima piala APFF, Manoj Punjabi menggarisbawahi komitmen menjaga kualitas meski film dikemas komersial.

“Saya selalu, biarpun tujuannya bukan membuat film untuk festival tapi penghargaan dari festival itu namanya bonus dobel. Sudah mencapai penonton tertinggi. Bagi saya dapat penghargaan di festival sebagai Best Screen Writer itu puas dan bersyukur,” katanya.

 

Aspek Mutu dan Komersial

Manoj Punjabi
Suasana penyerahan piala Festival Film Asia Pasifik ke-60 di MD Place Jakarta, Senin (15/1/2024). (Foto: Dok. Instagram @manojpunjabimd)

Ditemui Showbiz Liputan6.com di MD Place Jakarta, Manoj Punjabi menyebut piala dari APFF menyemangati timnya untuk memadukan unsur kualitas dan komersial agar industri sinema Tanah Air makin bergairah di masa mendatang.

“Pasti. Mutu harus mengikuti unsur komersial. Makin komersial, makin mutunya bagus. Kualitasnya naik. Mendapat penghargaan begini, luar biasa. Mudah-mudahan suatu hari MD bisa mendapat Asia Pacifc Film Festival untuk Best Picture,” ujar Manoj Punjabi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bersyukur Pencapaian Layangan Putus

Jumlah penonton film Layangan Putus pada hari pertama penayangan. (Foto: Dok. Instagram @officialpilarez)
Jumlah penonton film Layangan Putus pada hari pertama penayangan. (Foto: Dok. Instagram @officialpilarez)

Dalam kesempatan itu, produser Ayat-ayat Cinta bersyukur bisa mengakhiri 2023 dengan manis bersama Layangan Putus The Movie, lalu membuka 2024 dengan kesuksesan film Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995.

“Saya bersyukur tahun lalu, Layangan Putus mencapai 1.020.000 juta penonton. Terima kasih. Minimal closing-nya manis banget. Opening-nya dengan Ancika di atas 1 juta semoga. Ini jadi sesuatu yang positif,” ia menyambung.

Manoj Punjabi menyorot genre Layangan Putus The Movie dan Ancika 1995 notabene bukan horor. Artinya, selalu ada ruang buat genre lain khususnya drama di hati para pencinta film. Horor boleh mendominasi, namun genre lain harus tetap dieksplorasi. 

Bukan Genre Horor

Jumlah penonton film Ancika 1995. (Foto: Dok. Instagram @manojpunjabimd)
Jumlah penonton film Ancika 1995. (Foto: Dok. Instagram @manojpunjabimd)

“Keduanya bukan genre horor. Kami punya tanggung jawab. Horor memang makanan MD Pictures. Bagi saya, bukan berarti horor ini mau aji mumpung saja. Drama makanan kita juga,” ungkap Manoj Punjabi.

Sebagai informasi, Minggu (14/1/2024) malam, Ancika 1995 tembus 550 ribuan penonton. Artinya, untuk mencapai level 1 jutaan tinggal menghitung hari. Ia berharap genre nonhoror makin menggelora tahun ini.

“Jadi kami mencoba menyeimbangkan produksi horor dan drama sambil terus eksplorasi di genre lain yang tepat timing-nya,” pungkas Manoj Punjabi seraya memberi isyarat ada sesuatu yang segar pada libur Lebaran 2024.

infografis perfilman indonesia
Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya