Liputan6.com, Jakarta Sutradara peraih Piala Citra Rako Prijanto buka kartu soal Para Betina Pengikut Iblis 2 yang dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air mulai 28 Maret 2024. Ia menyebut sekuel ini lebih tegang dan penuh teror jika dibandingkan dengan jilid pertama yang dirilis tahun lalu.
Trailer Para Betina Pengikut Iblis 2 telah diperkenalkan kepada publik oleh Max Pictures, Rabu (6/3/2024). Menilik trailernya, film ini masih diperkuat trio Mawar De Jongh, Sara Fajira, dan Hanggini.
“Akan lebih menegangkan dan penuh teror dibandingkan film pertamanya. Di film ini, saya menjelajahi lebih dalam sisi kelam manusia dan bagaimana balas dendam dapat mengubah seseorang jadi monster,” kata Rako Prijanto.
Advertisement
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Rabu (6/3/2024), Hanggini membocorkan daya tarik Para Betina Pengikut Iblis 2 yakni cerita dan penokohan dalam film ini.
3 Perspektif dari 3 Cewek
Bintang film Kembang Api menyebut ceritanya tidak hanya berfokus pada latar belakang kehidupan satu karakter melainkan tiga perempuan disorot sejak film perdana.
“Tiga perspektif dari tiga cewek. Bukan cuma satu orang punya masalah terus at the end apa gitu. Kalau ini enggak, benar-benar cerita tentang tiga cewek punya rencana masing-masing,” Hanggini membeberkan.
Advertisement
You Can Do Anything
Dari kacamata seorang aktor, Adipati Dolken buka kartu soal asyiknya memerankan iblis dalam film ini. Terbiasa jadi tokoh utama dan protagonis, kali ini ia menjajal peran yang beda 180 derajat.
“Salah satu hal yang seru bisa main karakter iblis, karena you can do anything tanpa ada halangan. Lo enggak boleh begini, enggak boleh begitu. Iblis tahu semuanya, iblis bisa semuanya,” selorohnya.
Tokoh Ini Sangat Variatif
“Menurut gue, tokoh ini sangat variatif. Variasinya banyak banget. Kadang jadi anak kecil, jadi cewek, ya, buat aktor itu salah satu dream karakter,” Adipati Dolken mengakhiri.
Para bintang dalam Para Betina Pengikut Iblis 2 sepakat peran yang mereka bawakan menantang. Sara Fajira pemeran Asih misalnya, tertantang menemukan cara tertawa yang ikonis.
Advertisement