Liputan6.com, Jakarta Ivan Gunawan menuai kritik akibat candaan soal kasus asusila Saipul Jamil. Aksi canda Ivan itupun terekam lewat video pendek, dan seketika menyebar di jagat maya.
Ivan Gunawan mengaku tidak ingin membahas lagi tentang hal itu. Apalagi, ia sudah membuat minta maaf dan mengakui kesalahannya.
Baca Juga
"Aku nggak mau bahas itu ya karena buat aku itu sebagai satu musibah yang serharusnya tidak terjadi," ujar Ivan Gunawan di Kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2024).
Advertisement
"Jadi aku amat menyesalkan semuanya," pria yang akrab disapa Igun itu menambahkan.
Igun memetik pelajaran penting dari situasi itu. Ke depannya ia akan lebih berhati-hati lagi dalam membuat lelucon, terutama yang akan di-posting di media sosial.
"Yang penting aku memahami harus berhati-hati dalam pergaulan sekarang orang itu pada gila FYP, pada ingin terkenal. Banyak viewers kadang malah rugiin orang lain, kan jadi ya memang harus semakin berhati hati, itu aja sih," kata Igun.
Video yang Dipermasalahkan
Sebelumnya beredar video Ivan Gunawan yang melontarkan pertanyaan siapa artis yang pernah terseret kasus pencabulan. Dalam video terlihat sejumlah orang yang hadir menjawab Saipul Jamil.
Rupanya Saipul Jamil ternyata juga berada di lokasi yang sama, ketika Ivan melontarkan pertanyaan itu. Video ini kemudian mendapat respons negatif dari banyak pihak.
Advertisement
Sudah Minta Maaf di Instagram
Melalui akun Instagram pribadinya, Ivan Gunawan diketahui telah menyampaikan permohonan maaf atas candanya.
Dalam video klarifikasi berdurasi 52 detik itu, Ivan Gunawan mengakui kesalahannya karena menjadikan kasus pencabulan Saipul Jamil sebagai bahan lelucon.
Permintaan Maaf Ivan Gunawan
"Saya mengaku salah atas beredarnya video yang beberapa hari ini beredar di social media. Saya sadar bahwa bercandaan yang ada dalam video tersebut adalah bercandaan yang tidak seharusnya saya lakukan dan terjadi, apalagi sampai di-posting," tuturnya dalam unggahannya.
Ivan Gunawan juga minta maaf jika candaannya menyinggung orang-orang yang pernah menjadi korban pelecehan.
Advertisement