Gekrafs Belgia Sukses Bentangkan Kain Indonesia Hingga Antwerp

Gekrafs Belgia memperkenalkan dunia fashion Indonesia di pusat kota Antwerpen, yang setiap harinya dikunjungi oleh sekitar 33.000 orang.

oleh Aditia Saputra diperbarui 26 Sep 2024, 15:42 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 10:30 WIB
Gekrafs Belgia memperkenalkan dunia fashion Indonesia di pusat kota Antwerpen
Gekrafs Belgia memperkenalkan dunia fashion Indonesia di pusat kota Antwerpen

Liputan6.com, Jakarta Gekrafs Belgia kembali menunjukkan kekuatan ekonomi kreatif Indonesia dengan sukses menyelenggarakan acara fashion "Telusur Kain Indonesia" di Stasiun Antwerp Central, salah satu stasiun kereta terindah di dunia. Acara ini tidak hanya menjadi panggung runway spektakuler tetapi juga simbol diplomasi kreatif Indonesia di Belgia. Kolaborasi antara Native Indonesia – Belgia, PT. Energi Mengikuti Imajinasi – Jakarta, KBRI Brussels, dan Gekrafs Belgia bertujuan memperkenalkan dunia fashion Indonesia di pusat kota Antwerpen, yang setiap harinya dikunjungi oleh sekitar 33.000 orang. 

Acara ini dibuka oleh Andri Hadi, Ambassador Indonesia di Belgia, dan Pascal Cools, Manager Director dari Flanders DC Belgia. Mereka menyatakan bahwa acara ini menjadi simbol terjalinnya hubungan yang lebih kuat antara kedua negara, membuka peluang bisnis di bidang ekonomi kreatif Indonesia di Belgia.

Irin Puspasari dan Indah Virginia, Founder dan Co-Founder Native Indonesia serta Ketua dan Wakil Ketua DPLN Gekraf Belgia, menyampaikan keyakinan mereka bahwa acara bertema Indonesia harus aktif dilaksanakan untuk menggerakkan ekonomi kreatif Indonesia di Belgia. Mereka menambahkan bahwa kehadiran "Telusur Kain Indonesia" ini akan menempatkan industri fashion Indonesia dalam peta fashion di Belgia. Sebagai kelanjutan kegiatan, pop-up store akan hadir pada November 2024 di Antwerp sebagai tempat bagi para desainer untuk bereksperimen dengan ide-ide baru serta berinteraksi langsung dengan konsumen.

 

Sinergi Budaya

Gekrafs Belgia memperkenalkan dunia fashion Indonesia di pusat kota Antwerpen
Gekrafs Belgia memperkenalkan dunia fashion Indonesia di pusat kota Antwerpen

Mohamad Amin Ahlun Nazar, Ketua DPP Gekrafs Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Media, menyatakan: “Acara 'Telusur Kain Indonesia' di Belgia menunjukkan bagaimana sinergi antara budaya dan strategi pemasaran yang kuat dapat membuka peluang besar bagi industri kreatif kita di luar negeri. Gekrafs berkomitmen untuk terus mendukung kolaborasi dan kemitraan internasional yang dapat memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi kreatif global.” 

Osco Olfriady Letunggamu, Ketua Komite Khusus Luar Negeri Gekrafs, menambahkan: “Kehadiran 'Telusur Kain Indonesia' di Belgia menjadi simbol kuat dari diplomasi kreatif Indonesia. Ini adalah bukti nyata bahwa karya kreatif bangsa kita dapat diterima dan diapresiasi di panggung internasional. Sebagai bagian dari Gekrafs, kami akan terus mendorong inisiatif-inisiatif seperti ini agar budaya dan kreativitas Indonesia semakin mendunia.”

Kawendra Lukistian, Ketua Umum DPP Gekrafs, juga memberikan komentar: "Acara ini menjadi bukti bahwa ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan diterima di panggung internasional. Kain Indonesia yang ditampilkan di Antwerp Central adalah wujud nyata dari kekayaan budaya yang dapat menjadi kekuatan ekonomi di masa depan, jika kita terus berinovasi dan membuka jalan untuk kolaborasi global."

 

Desainer Ternama

Gekrafs Belgia memperkenalkan dunia fashion Indonesia di pusat kota Antwerpen
Gekrafs Belgia memperkenalkan dunia fashion Indonesia di pusat kota Antwerpen

Fashion show ini menampilkan karya-karya dari desainer ternama Indonesia seperti Hayuning Sumbadra dari Jagad Phoenix; Sari Ramdani, Rieke Henriani, Mira Amahorseya, dan Theresia Soenpit dari Batik Malam 20; Essy Masita dari Maharani Persada; serta Jeny Tjahyawati dan Uzy Fauziah. Setiap desainer menghadirkan keindahan dan kekayaan warisan budaya tekstil Indonesia dengan memamerkan karya-karya berbahan batik, tenun, dan songket. Acara ini juga menyoroti keberlanjutan melalui penggunaan kain daur ulang, kain halal, serta pengaruh fashion modest yang semakin berkembang. 

Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Belgia, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan budaya, termasuk Tari Saman oleh DWP Brussels, Tari Bali oleh Sanggar Dwi Mekar, serta kolaborasi musik dari Rumah Budaya Indonesia yang menghadirkan permainan gamelan Jawa oleh Krishna Sutedja, biola oleh Chloë Baeyens, keyboard oleh Edbert Gian, dan nyanyian sinden yang diiringi suara emas Rambu Piras, runner-up The Voice Indonesia 2018. 

Kesuksesan acara "Telusur Kain Indonesia" semakin lengkap berkat keterlibatan dan dukungan dari Diaspora Indonesia, PPI Antwerp, serta Generasi Z Belgia, yang menunjukkan betapa luasnya daya tarik acara ini di kalangan masyarakat di Belgia. Kehadiran Gekrafs DPLN Belgia juga turut memotivasi para pelaku industri kreatif untuk semakin menggiatkan kreasi mereka dalam rangka mendukung ekonomi kreatif menuju Indonesia Emas 2045. Perpaduan unik antara fashion dan budaya ini meninggalkan kesan mendalam pada para pengunjung internasional, sekaligus menciptakan platform dinamis untuk mempromosikan industri kreatif Indonesia di Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya