Liputan6.com, Jakarta What Comes After Love jadi salah satu drakor yang menarik perhatian penonton setelah tayang dua episode. Ini merupakan serial melodrama klasik yang diadaptasi dari novel terkenal dan disutradarai oleh Moon Hyun Sung.Â
Drama ini dibintangi oleh Lee Se Young sebagai Choi Hong, gadis asal Korea Selatan yang sedang menempuh pendidikan di Jepang. Di sana, dia bertemu dengan Aoki Jungo (Kentaro Sakaguchi) dan saling jatuh cinta. Sayangnya, hubungan manis mereka tidak bertahan lama.Â
Baca Juga
Perpisahan penuh air mata terpaksa membawa Choi Hong pulang ke negara asalnya. Lima tahun kemudian mereka bertemu kembali secara tidak sengaja di Korea Selatan. Alasan putus hingga dinamika hubungan mereka setelah berpisah membuat cerita ini dinanti setiap episodenya. Berikut ini adalah ulasannya.Â
Advertisement
Meski dikategorikan sebagai drakor, namun jangan heran melihat 80 persen percakapan yang digunakan dalam serial ini justru bahasa Jepang. Di What Comes After Love, Lee Se Young berdialog sepenuhnya menggunakan Nihongo bersama Kentaro Sakaguchi.
Sebagai orang Korea yang baru belajar bahasa Jepang kurang dari tiga bulan sebelum syuting, Lee Se Young mampu menyampaikan dialognya dengan lancar dan natural tanpa membuat celah pada kualitas aktingnya.
Karakter Choi Hong banyak menunjukkan akting detail dari tatapan mata. Penonton merasakan binar bahagia dan berbunga-bunga Choi Hong di masa pacaran, sekaligus aura dingin dan depresif setelah putus.
Tingkat kesulitannya tentu bertambah berkali lipat karena Lee Se Young juga harus memecah konsentrasi untuk memahami dialog lawan mainnya agar bisa merespons dengan ekspresi yang akurat. Jam terbang membuat sejumlah kesulitan ini dapat dieksekusi dengan apik.
Soal Kentaro Sakaguchi, Anda dapat melihat sisi lain dari sang aktor lewat serial ini. Setelah banyak membintangi karya non romance, sisi lembut dan romantisnya akhirnya bersinar terang dalam drama ini. Selain itu, Kentaro juga punya kemampuan jitu soal bikin penonton nangis lewat tatapan teduhnya. Pada dasarnya, melodrama adalah makanan Kentaro dan Se Young. Keduanya master di genre ini.Â
Perbedaan bahasa juga tak jadi kendala besar bagi mereka untuk membangun chemistry yang alami sebagai pasangan kekasih. Terima kasih pada sutradara yang sudah menyatukan keduanya!
Sinematografi dan Scoring
Lewat tokoh Choi Hong dan Aoki Jungo, penulis juga memasukkan dua unsur budaya berbeda dalam satu karya. Meski drama ini ditulis dan digarap oleh sineas asal Korea Selatan, dalam beberapa adegan, Anda bisa merasakan nuansa budaya Jepang yang kental.
Sinematografi dalam What Comes After Love juga patut diberi skor tinggi. Moon Hyun Sung yang dikenal sebagai sutradara film telah meramu karya ini agar penonton bisa merasakan pengalaman sinematik dalam serial 6 episode. Music scoring juga salah satu elemen penting yang menghidupkan drama ini di setiap adegannya. Akting para aktor tersampaikan dengan baik lewat dukungan scoring yang epic.
Advertisement
Hadirkan 2 Nuansa BerbedaÂ
Serial ini menggunakan alur maju mundur. Perubahan setting waktu di masa lalu dan masa kini telah menciptakan dua nuansa berbeda di setiap episodenya. Kupu-kupu akan memenuhi perut Anda saat melihat adegan penuh cinta antara Hong dan Jungo yang dikemas dengan tone warna hangat dan cerah.
Tapi, 10 menit setelahnya, bisa saja Anda merasa sedih dan hampa. Tone warna dingin dan redup akan mendominasi setting waktu masa kini. Menggambarkan suasana hati Choi Hong dan Jungo saat berjumpa kembali setelah putus selama 5 tahun.Â
Terakhir, untuk Anda yang kurang menyukai serial yang memiliki beberapa subplot, What Comes After Love mungkin akan memuaskan pengalaman menonton Anda karena ceritanya hanya fokus pada plot bintang utama.Â
Serial produksi Coupang Play ini sudah tayang di Viu yang dirilis satu episode setiap Jumat malam.