GammaOne Kisahkan Pahitnya Pengkhianatan Cinta Lewat Single Percaya Atau Tidak

Liputan6.com, Jakarta Grup musik Pop Melayu GammaOne kembali menghadirkan karya terbarunya. Bersama GP Records, grup musik yang beranggotakan Heri (vokal), Nilam (vokal), Alung (gitar), dan Pandi (bass) ini, merilis lagu "Percaya Atau Tidak".

Ini menjadi single ketiga Band GammaOne, sepanjang karir mereka di kancah musik Indonesia. Sebelumnya band asal Bangka Belitung ini sempat merilis single "Jomblo Happy" dan "1 Atau 2".

Dengan aransemen khas pop-melayu yang identik dengan gaya musik GammaOne, karya terbaru ini menghadirkan sisi emosional yang kuat, terutama bagi yang sedang patah hati. Single ini mengisahkan perjuangan, pengkhianatan, dan keputusan meninggalkan sebuah hubungan yang tak lagi sehat.

"Lagu ini membawa mood sedih namun santai, kami ingin pendengar bisa menikmatinya kapan saja, terutama bagi yang sedang ingin merenung," ujar Alung kepada wartawan di Jakarta.

Melalui lagu ini, GammaOne ingin menegaskan eksistensi dan posisi mereka di industri musik, sebagai band yang peka terhadap cerita-cerita kehidupan, terutama terkait cinta dan hubungan manusia. Lagu ini diharapkan dapat mewakili mereka yang pernah mengalami kisah serupa.

"'Percaya Atau Tidak' adalah bukti GammaOne selalu relevan dengan perasaan dan pengalaman banyak orang," ujar Heri.

Melengkapi perilisan lagu "Percaya Atau Tidak", GammaOne menghadirkan video musik single tersebut. Menggandeng sutradara terkenal Jose Purnomo, klip ini menyuguhkan era 90-an dengan nuansa vintage dan cerita yang penuh intrik.

"Pembuatan video klip "Percaya Atau Tidak" membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tim bekerja keras hingga untuk memastikan setiap detail berjalan sempurna," ungkap Alung.

Single terbaru GammaOne diharapkan dapat memuaskan para pecinta musik Melayu, terkhusus penggemar setia mereka. Single "Percaya Atau Tidak" telah hadir di berbagai platform musik digital. Video klip lagu ini dapat dinikmati di Channel YouTube GammaOne mulai 29 November 2024.

"Lagu ini dapat menjadi teman bagi para pendengar yang sedang dalam perjalanan emosi serupa dan memberikan pengertian bahwa mereka tidak sendiri," ucap Alung.