Jenazah Ayah Jessica Iskandar Dikremasi, Abu Dilarung ke Laut Sesuai Permintaan Terakhir

Jenazah Hardy Iskandar, ayah dari aktris Jessica Iskandar, telah dikremasi di Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 01 Jan 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2025, 15:00 WIB
Vincent Verhaag
Vincent Verhaag menulis surat terbuka di medsos, untuk Hardy Iskandar, ayah Jessica Iskandar yang meninggal dunia pada 28 Desember 2024. (Foto: Dok. Instagram @v.andrianto)

Liputan6.com, Jakarta Jenazah ayah Jessica Iskandar, Hardy Iskandar, dikremasi di Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/1/2025). Proses kremasi ini dilakukan sesuai permintaan terakhir almarhum yang menginginkan abunya dilarung ke laut.

Ibu tiga orang anak ini mengungkapkan bahwa pelarungan abu baru akan dilakukan setelah abunya dingin.

“Untuk saat ini, almarhum papa masih proses kremasi. Jadi kita lagi nunggu, nanti sampai abunya dingin. Terus, abis itu permintaan almarhum, abunya dibuang semua ke laut,” kata Jessica kepada media di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Jessica menegaskan bahwa permintaan ini merupakan wasiat Hardy Iskandar kepada keluarganya. Keinginan tersebut disampaikan langsung oleh almarhum kepada ibunya sebelum meninggal.

“Iya, atas permintaan papa. Tapi ngomongnya ke mama,” jelas aktris berusia 36 tahun ini. 

Keluarga Merasa Lega

Unggahan Haru Jessica Iskandar Mengenang Ayahanda yang Baru Berpulang (credit: https://www.instagram.com/inijedar/).
Unggahan Haru Jessica Iskandar Mengenang Ayahanda yang Baru Berpulang (credit: https://www.instagram.com/inijedar/).

Keluarga merasa lega karena keputusan ini juga mempermudah mereka dalam mengelola abu jenazah. Meski demikian, hingga kini keluarga masih mempertimbangkan lokasi yang tepat untuk prosesi pelarungan abu tersebut.

“Kayaknya sih di laut, di Ancol mungkin ya. Tadi sih belum ngomongin sih, jadi aku belum tahu,” ujar Jessica sambil menambahkan bahwa lokasi pastinya masih dalam pembahasan.

Pelarungan Abu

Jessica berharap dapat ikut dalam prosesi pelarungan abu ayahnya. Namun, ia juga menyebut bahwa kehadirannya bergantung pada kondisi anak bungsunya yang masih memerlukan perhatian penuh.

“Aku nanti mudah-mudahan bisa ikut. Soalnya aku juga stand by kan karena baby-ku belum ada sitter kan. Jadi masih nitip sama orang rumah,” katanya.

Perjuangan Ayah

Mengenang perjuangan sang ayah selama sakit, Jessica mengaku ada rasa lega meskipun kehilangan tetap dirasakan. Menurutnya, kondisi kesehatan ayahnya yang terus menurun membuat ia lebih merasa iba.

“Kalau aku sih bisa dibilang lega ya. Soalnya sebenarnya aku kasihan lihat papa sakitnya memang sudah lama. Terus ngelihat papa nggak bisa ngapa-ngapain, itu aku lebih sakit,” tutup Jessica dengan haru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya