Liputan6.com, Jakarta - Fattah dan Jordan baru saja kembali ke rumah. Fattah duduk di sofa dengan wajah yang dingin, pandangannya menatap lantai dengan kosong. Jordan menatapnya dengan serius dan menarik napas dalam sebelum berbicara.
Fattah, kamu tahu kan papa ini laki-laki. Mama kamu sekarang ada di rumah sakit jiwa. Papa bukannya nggak setia, tapi kamu harus mengerti... papa juga butuh seseorang untuk mendampingi, ucap Jordan.
Baca Juga
Fattah mengepalkan tangannya, wajahnya semakin dingin saat menjawab, Dan itu alasan yang cukup buat Anda... untuk mengkhianati mama?
Advertisement
Sementara itu, Mohan memasuki kamar Aqeela dan melihatnya yang tampak gelisah. Dia menyentuh kening Aqeela dan menyadari bahwa dia sedang demam. Mohan menatapnya dengan penuh keprihatinan, lalu menggenggam tangan Aqeela dan meletakkannya di keningnya sendiri. My City Girl... please... jangan seperti ini.
Bangunlah! Tolong.... Mohan tak kuasa menahan air matanya yang mulai menetes.
Di tempat lain, Zara berjalan perlahan di area pertokoan yang sepi, menghapus air mata dari pipinya. Tanpa disadari, Fattah sudah berdiri di sana, hanya beberapa meter darinya.
Tatapan Fattah lembut namun penuh ketegasan. Zara terkejut melihat kehadiran Fattah. Fattah mengajaknya untuk pulang, namun Zara menolak dengan tegas, Aku nggak akan pulang, Fattah!