Liputan6.com, Jakarta - Episode 201 dari Luka Cinta menampilkan ketegangan emosional saat Salma menuntut tes DNA, menguji kepercayaan antara William, Dinda, dan Salma. Sementara itu, Argo dan Faizal menemukan kesamaan yang mengejutkan.
Di pagi hari yang cerah, Dinda sudah berada di kantor ketika Salma dan William tiba. William merasa heran melihat Salma yang tiba-tiba ikut bersamanya ke kantor. Salma menjelaskan bahwa dia ingin berbicara dengan Dinda dan William tentang sesuatu yang penting. Keduanya terkejut mendengar hal ini, dan Salma meminta izin untuk berbicara di dalam ruangan. William mulai merasa cemas.
Advertisement
Baca Juga
Saksikan Sinetron Cinta di Ujung Sajadah Episode Senin 17 Maret Pukul 20.05 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Ketika Cinta Memanggilmu Episode Senin 17 Maret Pukul 18.20 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Asmara Gen Z Episode Senin 17 Maret Pukul 17.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Setelah mereka masuk ke ruang kerja William, Salma mengungkapkan keinginannya untuk melakukan tes DNA antara Lilia dan William. Keduanya terkejut dan panik. William secara spontan menolak dengan nada panik. Namun, Salma bersikeras dan mengingatkan William bahwa dia ingin mempercayainya.
Advertisement
Salma bertanya mengapa William tidak mendukung upaya ini untuk mendapatkan bukti. William merasa bingung, tetapi akhirnya setuju. Dinda terkejut dengan keputusan ini, sementara Salma merasa lega dan berencana untuk mengambil sampel di rumah Dinda sore itu.
Di tempat lain, Salma berbicara dengan manajer HRD, sementara William dan Dinda berbicara secara terpisah. Dinda bertanya mengapa William menyetujui tes DNA tersebut. William menjelaskan bahwa situasinya sangat sulit dan dia tidak punya pilihan lain, karena jika menolak, Salma bisa semakin curiga.
Sementara itu, Argo sedang memasak bersama Faizal. Argo memuji Faizal yang ternyata pandai memasak. Namun, mereka terus-menerus melakukan hal yang sama secara kebetulan, membuat keduanya terkejut.
Argo tertawa dan mengingatkan perkataan seorang pensiunan hotel yang mengatakan bahwa Faizal cocok menjadi ayahnya. Faizal menanggapi dengan santai, mengatakan bahwa mungkin saja itu benar. Argo terkejut mendengar pernyataan Faizal.