Shin Tae-yong, Cameo Inspiratif yang Membakar Semangat Tim Inferior di Film Ghost Soccer: Bola Mati

Liputan6.com, Jakarta Shin Tae-yong (STY) telah membawa perubahan besar dalam kultur sepak bola Indonesia. Selama lima tahun menjabat sebagai pelatih tim nasional, ia mencatatkan sederet prestasi yang membuat timnas Indonesia diperhitungkan di Asia. Salah satu pencapaian terbesar adalah membawa Indonesia selangkah lebih dekat menuju Piala Dunia 2026. 

Meski kini tak lagi melatih timnas, Shin Tae-yong tetap berkomitmen menyebarkan semangat juang melalui medium berbeda. Semangat tersebut kini dihadirkan dalam film drama komedi horor Ghost Soccer: Bola Mati, di mana Coach Shin tampil sebagai cameo, memerankan dirinya sendiri sebagai pelatih sepak bola yang memberikan motivasi kepada tim.

“Ada bagian dalam cerita Ghost Soccer yang sangat cocok jika Coach Shin hadir sebagai cameo. Sosoknya ideal untuk memotivasi tim sepak bola yang kehilangan daya juang,” ungkap Budi Yulianto, Eksekutif Produser Ghost Soccer: Bola Mati. 

Dalam film ini, Coach Shin membantu tim inferior menghadapi lawan superior, sebuah peran yang merefleksikan perjuangannya bersama timnas Indonesia.

Ghost Soccer: Bola Mati diproduksi oleh Sinemata Buana Kreasindo (SBK) sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi besar Shin Tae-yong dalam industri sepak bola Indonesia. Film ini membawa pesan moral tentang perjuangan dan mewujudkan impian, dikemas melalui cerita sebuah tim sepak bola kampung yang kerap dihina dan dianggap lemah.  

Kehadiran Coach Shin menjadi titik balik cerita, saat ia memompa semangat tim untuk bangkit.

Tidak hanya itu, film ini juga menangkap fenomena unik dari pertandingan sepak bola antar-kampung (Tarkam), termasuk kepercayaan terhadap ritual-ritual gaib yang sering dilakukan oleh para pemain. Ide ini diangkat oleh Budi Yulianto dan Avesina Soebli untuk menciptakan cerita yang menghibur sekaligus sarat makna.

Ghost Soccer: Bola Mati dibintangi oleh Berliana Lovel, Samuel Rizal, Damara Finch, Fajar Nugra, Rin Hermana, Aden Bajaj, Iyan Darmawan, dan Mastur, dengan arahan sutradara Jay Sukmo. Kehadiran Shin Tae-yong sebagai cameo menambah daya tarik film ini, memberikan nuansa realistis dan emosional yang kuat. 

Film ini juga lahir di tengah momentum kebangkitan sepak bola Indonesia dalam lima tahun terakhir, termasuk perhatian publik terhadap kemenangan timnas serta peluang tampil di Piala Dunia.

Ghost Soccer: Bola Mati tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menjadi cerminan perjuangan dan semangat juang yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Pantau terus informasi terbaru dan jadwal rilis film ini untuk menyaksikan kisah inspiratif yang tak boleh dilewatkan!

Sekelompok anak muda miskin, penghuni area kuburan punya mimpi bisa bermain bola di lapangan mewah milik tim bola Super FC. Pemandangan lapangan bola yang hanya bisa dinikmati dari tanah kuburan selalu membangkitkan keinginan mereka menantang klub Super FC.

Sementara superioritas klub Super FC selalu mempermalukan lawan-lawannya. Tidak terkecuali klub sepak bola penghuni tanah kubur. Dondi, Arif dan Indra hanya penjual bunga tabur di tanah kuburan kerap diolok sebagai anak demit yang belajar main bola. Kemarahan mereka meledak, mereka tendang bola butut yang merobohkan nisan kubur milik Baron Permana (Baper), mantan pemain bola hebat yang sudah marhum. 

Tak hanya nisan Baper, satu nisan lagi juga roboh dan membangkitkan penghuninya. Kepada arwah penasaran inilah, Dondi, Arif dan Indra menggantungkan harapan mengalahkan klub Super FC melalui pertandingan sepak bola yang melibatkan para dukun pemilik kekuatan gaib. 

Dramatis, menegangkan, menyeramkan, sekaligus mengundang tawa. Ghost Soccer: Bola Mati!