Liputan6.com, Jakarta Dinda Kirana kini tengah berfokus akting dalam sinetron Luka Cinta yang masih mengudara di SCTV. Dalam sinetron SCTV ini, Dinda Kirana memerankan Salma, wanita yang di masa remajanya kerap menyaksikan kekerasan ayahnya terhadap sang ibunda. Ketika Salma berusaha melawan, ia malah menjadi korban kekerasan hingga akhirnya diajak kabur oleh ibunya.
Setelah dewasa, Salma masih mengalami trauma akibat perlakuan ayahnya itu. Akting Dinda Kirana saat Salma menghadapi trauma, mendapatkan banyak pujian. Banyak yang menduga Dinda punya trauma yang tak ingin disampaikan ke publik. Namun tak sedikit juga yang menduga Dinda Kirana punya referensi film atau serial drama yang tepat sebagai acuannya.
Advertisement
Baca Juga
Namun pada kenyataannya, Dinda Kirana mengaku sama sekali tak memiliki referensi tontonan untuk mendalami karakter Salma. Bahkan, Dinda Kirana secara blak-blakan mengaku bahwa dirinya tak memiliki kegemaran mennonton film dan hampir tak pernah melakukan hal itu.
Advertisement
"Sejujurnya aku anaknya enggak nonton banget. Aku enggak punya banyak referensi untuk aku tonton. Mungkin cara orang belajar itu beda-beda, ya?" ujar Dinda Kirana dalam rekaman wawancara virtual bersama para pewarta yang diterima tim Showbiz Liputan6.com, dikutip Jumat (7/3/2025).
Â
Cara Mendalami Karakternya
Dalam proses mendalami karakter Salma dari sisi trauma, Dinda Kirana tak membeberkan tipsnya. Namun ia tampaknya tipis-tipis mengakui bahwa ada beberapa hal yang membuatnya trauma lalu dtuangkan ke dalam aktingnya sebagai Salma.
"Atau mungkin aku sendiri yang mempunyai trauma, tapi aku enggak sadar dan enggak tahu? Makanya aku bisa memvisualisasikan mungkin karena deep down (jauh di alam bawah sadar) aku mempunyai trauma yang aku sendiri enggak tahu... Tahu-tahu aku bisa keluarin dari jalur akting aja. Siapa tahu?" ucap Dinda Kirana.
Â
Â
Advertisement
Lebih Suka Nonton Aktingnya Sendiri Ketimbang Menyaksikan Film
Selain itu, Dinda Kirana juga mengungkapkan secara terang-terangan bahwa selama ini dirinya lebih sering menonton penampilannya sendiri di layar kaca ketimbang menyaksikan film-film atau serial lain. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari evaluasi.
"Kalau referensi film sih enggak. Karena aku enggak punya banyak referensi film untuk aku tonton. Aku bukan anak yang suka nonton. Kecuali kalau nonton tayangan sendiri ya untuk belajar," pungkas Dinda Kirana.
Â
Â
Â
Tentang Luka Cinta
SCTV meluncurkan sinetron Luka Cinta pada 2 September 2024 pukul 21.30 WIB. Sinetron ini hadir sebagai bagian dari rangkaian program unggulan pasca perayaan ulang tahun SCTV ke-34. Dibintangi oleh Dinda Kirana, Jerome Kurnia, Billy Davidson, dan Anjani Dina, Luka Cinta menjanjikan drama percintaan yang penuh konflik dan emosi, menjadikannya tontonan yang sayang untuk dilewatkan.
Dalam sinetron ini, Dinda Kirana berperan sebagai Salma, gadis dengan masa lalu kelam akibat tumbuh dalam keluarga yang penuh kekerasan. Ayahnya, Ridwan (Sutan Simatupang), kerap melakukan kekerasan terhadap ibunya, Wita (Unique Priscilla), yang membuat Salma mengalami trauma mendalam.
Trauma ini membuat Salma menjadi sosok yang introvert dan sangat selektif dalam memilih lingkungan pertemanan, dengan hanya dua sahabat setia, Dinda (Anjani Dina) dan Argo (Jerome Kurnia). Argo, yang menjadi sahabat dekat Salma sejak sekolah, juga menyimpan luka batin.
Tanpa ayah dan dengan ibu yang pernah menjadi pelacur, Argo tumbuh dengan kemarahan terhadap dunia. Namun, kehadiran Salma mampu meredakan amarahnya, meski Argo memilih untuk menyembunyikan perasaannya terhadap Salma.
Â
Advertisement
Puncak Konflik
Konflik semakin memuncak ketika Salma berusia 15 tahun dan kembali menyaksikan kekerasan ayahnya terhadap sang ibu. Kali ini, Salma berusaha melawan dan menjadi korban kekerasan. Ibunya akhirnya memutuskan untuk melarikan diri bersama Salma, meninggalkan Ridwan dan tanpa sempat berpamitan dengan Argo dan Dinda.
Saat dewasa, Salma tumbuh menjadi wanita yang tegar. Dia menjadi kekuatan bagi ibunya yang masih sering merindukan ayahnya. Pengalaman pahit di masa lalu membuat Salma bertekad untuk tidak mudah luluh terhadap laki-laki dan tidak ingin terjebak dalam hubungan yang merugikan.
