Di mata para sahabat, Kris Biantoro termasuk sosok pria yang gigih dan selalu bersemangat. Bahkan, salah satu teman bermusiknya, Didiek SSS, melukiskan betapa bersahajanya Kris ketika ajal menjemput di kediamannya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2013). Kris bahkan tidak nampak sakit sebelum akhirnya meninggal.
"Kejadiannya sekitar jam 12 siang tadi. Di rumah cuma ada pembantunya, Mbak Jum namanya. Lalu dia main burung, memberi makan," kata Didek saat ditemui di rumah duka.
Sekitar satu jam berlalu, sang pembantu melihat Kris kecapekan dan beristirahat. "Dari situ tiba-tiba lemas, terus panggil tetangganya karena mereka cuma berdua," ujar Didiek.
"Habis itu mereka menelepon ambulans, tapi ternyata keburu sudah nggak ada," sambung dia.
Beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Kris memang menurun. Lantaran sakit ginjalnya, pria berusia 75 tahun ini sampai harus menjalani cuci darah dua kali dalam sehari.(Jul/Adt)
"Kejadiannya sekitar jam 12 siang tadi. Di rumah cuma ada pembantunya, Mbak Jum namanya. Lalu dia main burung, memberi makan," kata Didek saat ditemui di rumah duka.
Sekitar satu jam berlalu, sang pembantu melihat Kris kecapekan dan beristirahat. "Dari situ tiba-tiba lemas, terus panggil tetangganya karena mereka cuma berdua," ujar Didiek.
"Habis itu mereka menelepon ambulans, tapi ternyata keburu sudah nggak ada," sambung dia.
Beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Kris memang menurun. Lantaran sakit ginjalnya, pria berusia 75 tahun ini sampai harus menjalani cuci darah dua kali dalam sehari.(Jul/Adt)