I Am a Hero, Perjuangan Seorang Komikus di Tengah Wabah Zombie

Para penggemar cerita horor dan zombie kini mendapat sajian yang mengetengahkan konsep serupa melalui manga berjudul I Am a Hero.

oleh Rully Riantrisnanto diperbarui 10 Sep 2013, 17:50 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 17:50 WIB
iam-hero-130910b.jpg
Dari berbagai macam judul manga atau komik yang berasal dari Jepang, kebanyakan selalu mengetengahkan unsur fiksi dan sarat akan hal-hal berbau fantasi. Bahkan, tokoh anak-anak maupun remaja selalu menjadi karakter utamanya. Akan tetapi, unsur-unsur tersebut terkadang sulit untuk dicerna dengan logika dikarenakan banyak hal melebihi batas yang sulit untuk diaktualisasikan ke kehidupan nyata. Namun, terdapat juga beberapa judul yang dibuat dengan keadaan aktual seperti saat ini.

Salah satu manga yang memiliki muatan aktual tersebut adalah 'I Am a Hero'. Walaupun cukup aktual, bukan berarti I Am a Hero tidak mengangkat tema fiksi. Wabah zombie di tengah kota ala kisah 'Resident Evil', 'Dawn of the Dead', dan 'The Walking Dead' menjadi konsep utama film ini.

Manga I Am a Hero dikarang oleh sosok mangaka (komikus) bernama Kengo Hanazawa. Pertama kali, manga tersebut terbit pada 2009 melalui majalah Big Comic Spirits dan dijilidkan melalui penerbit Shogakukan.

Sebelumnya, Kengo pernah menelurkan manga berjudul 'Ressentiment' dan 'Boys on the Run'. Hingga kini, I Am a Hero telah dirilis sebanyak 12 volume dan dikabarkan masih akan terus berjalan.

Memasukkan bermacam genre seperti laga, horor, drama, serta unsur psikologis, I Am a Hero berpusat pada seorang komikus Jepang bernama Hideo Suzuki. Di awal cerita, Hideo diperlihatkan tidak sukses dalam kariernya hingga ia dituntut untuk bekerja sebagai asisten seorang komikus yang cukup ternama.

Hari-harinya dihiasi oleh hubungannya dengan seorang wanita muda bernama Tekko yang sudah dikenalnya sejak lama. Hideo juga memiliki gangguan mental dikarenakan selalu berbicara dengan sosok imajinatif bernama Yajima yang merupakan bagian dari halusinasinya.

Seiring perjalanan hidupnya, Hideo selalu merasa bahwa dirinya adalah seorang pahlawan di dalam sebuah komik. Namun sifatnya saat berada di luar selalu berlawanan dengan apa yang ia rasakan itu.

Pada suatu hari, dimulailah hari-hari suram Hideo yang menjadi awal dari sebuah bencana di kota tempatnya tinggal. Awalnya, Hideo melihat berbagai hal aneh dimana terdapat beberapa sosok menyeramkan yang dianggapnya hanya halusinasi belaka.

Akan tetapi, saat ia mengunjungi apartemen milik Tekko, barulah Hideo sadar bahwa hal-hal yang dilihatnya di jalan bukanlah halusinasi. Saat ia bergegas pergi dari situ, banyak kejadian menyeramkan melanda kotanya dimana terlihat beberapa manusia telah berubah menjadi zombie. Akhirnya, dimulailah perjalanannya untuk bertahan hidup di tengah wabah zombie yang sedang melanda Jepang.

Manga I Am a Hero tergolong cukup bagus dan unik dari segi cerita maupun perwatakan karakter. Akan tetapi, tema apokaliptik yang memasukkan banyak zombie di dalamnya, terkesan mirip dengan beberapa film Hollywood yang telah disebutkan di atas.

Beberapa adegan juga dibuat terlalu mengecoh dan membuat pembaca ikut berpikir, sehingga para penggemar manga dengan cerita-cerita ringan pasti akan meninggalkan I Am a Hero.

I Am a Hero sempat masuk nominasi di ajang penghargaan Manga Taishou yang ke-3, ke-4, dan ke-5. Selain itu, manga ini juga menang di ajang Shogakukan Manga Award ke-58 dalam kategori umum.

Jadi, bagi para penggemar manga yang menggambarkan suasana horor dengan format aktual, I Am a Hero bisa menjadi salah satu pilihan alternatif jika beberapa judul manga lain dirasa terlalu ringan dan fiktif.(Rul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya