Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) atau disebut Polda Jatim membina anggotanya yang mengalami kelebihan berat badan di Mojokerto, Jawa Timur.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol, Frans Barung menuturkan, 50 personel polisi Polda Jatim yang alami kelebihan berat badan menjalani pembinaan penurunan berat badan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Barung menuturkan, pembinaan ini dilakukan untuk kebugaran tubuh bagi polisi yang alami kelebihan berat badan.
Advertisement
Liputan6.com pun merangkum sejumlah hal yang berkaitan dengan program pembinaan untuk sejumlah polisi agar berat badannya kembali ideal:
Baca Juga
1.50 polisi Polda Jatim yang berat tubuhnya alami kelebihan berat badan menjalani pembinaan penurunan berat badan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
2. Pembinaan dilakukan dengan kegiatan olah gerak tubuh yang dapat membakar lemak berupa lari menggunakan jaket parasut, long march, senam aerobi, renang dan lainnya. Kegiatan fisik ini agar berat badan ideal. Tak hanya kegiatan fisik, para polisi tersebut juga diberikan materi psikologi dan pelatih.
3. Program pembinaan bagi polisi yang alami kelebihan berat badan dilakukan mulai 15-26 Juli 2019. Peserta diberikan materi psikologi, pola makan, dan menu yang disesuaikan untuk menunjang pencapaian tujuan dari program tersebut. Hal itu berdasarkan petunjuk dari ahli gizi di bidang Dokkes Polda Jatim.
4. Usai seminggu menjalani latihan fisik, rata-rata penurunan berat badan mulai 1 kilogram hingga 3 kilogram. Bahkan ada beberapa polisi yang alami penurunan berat badan hingga lima kilogram.
5. Tak hanya di Polda Jatim, program pembinaan kepada polisi yang kelebihan berat badan juga pernah dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pernah Dilakukan Gorontalo
Pembinaan polisi tambun juga pernah dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo. Personel yang memiliki berat badan berlebih atau berbadan gendut dikumpul dan ditimbang. Mereka diberi target harus mampu menurunkan berat badan selama Ramadan.
Pengukuran berat badan personel obesitas ini dilakukan usai pelaksanaan apel pagi di lapangan apel Mapolda Gorontalo, Senin, 13 Mei 2019. Pengukuran tersebut dipimpin langsung Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Gorontalo Kombes Murbani Budi Pitono.
Menurut Murbani, pengukuran dilakukan untuk mencatat berat badan awal setiap personel yang memiliki berat badan berlebih. Selanjutnya setelah Ramadan, akan dilakukan pengukuran atau penimbangan kembali.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut program dari Mabes Polri yang mencanangkan program pengendalian berat badan bagi personel Polri," ujar mantan Kapolresta Bandar Lampung itu.
Apabila setelah Ramadan, berat badan dari polisi gendut itu tidak mengalami perubahan maka akan diberikan pembinaan fisik, sehingga berat badannya ideal kembali.
Sementara itu, dari hasil pengukuran berat badan, ada beberapa personel Polda Gorontalo yang memiliki berat badan berlebih. Bahkan, ada polisi gendut yang melebihi berat badan 100 kilogram.
Terkait hal itu, Kombes Pol Murbani Budi Pitono memberi atensi khusus. Menurut dia, polisi yang memiliki berat badan berlebih tersebut harus memperhatikan pola makan.
"Apalagi selama pelaksanaan puasa Ramadan ini. Harusnya berat badannya menurun," kata pria yang pernah menjabat Kasatlantas Polrestabes Manado itu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono menyampaikan, berat badan berlebih memiliki dampak buruk terhadap kesehatan.
Sehingga banyak orang berusaha untuk senantiasa menjaga agar berat badannya tetap ideal. Terlebih, bagi anggota Polri wajib untuk menjaga berat badan ideal untuk menunjang pelaksanaan tugas.
"Bagi anggota Polri yang memiliki berat badan yang tak ideal nantinya akan diberikan program untuk menurunkan berat badan," kata Wahyu Tri Cahyono.
Penurunan berat badan bertujuan mendapatkan postur Polri yang ideal sehingga dengan berat tubuh yang tidak tambun alias ideal maka personel Polri lebih sigap di lapangan.
"Tantangan tugas Polri yang semakin berat dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, tentunya dibutuhkan fisik yang bugar dan prima," ujarnya.
Advertisement