Fadli Zon Bakal Investigasi Kader Gerindra Terlibat Aksi di Asrama Papua

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, mengaku tak tahu ada kader partainya bernama Tri Susanti.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Agu 2019, 16:55 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 16:55 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku, tak tahu ada kader partainya bernama Tri Susanti alias Susi, yang menjadi koordinator lapangan (korlap) organisasi masyarakat (ormas) yang menggeruduk Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya pada 16-17 Agustus 2019. 

"Saya enggak pernah tahu itu," Fadli Zon, saat akan mengunjungi asrama Mahasisa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Rabu (21/8/2019).

Fadli Zon mengaku, pihaknya akan investigasi terkait benar atau tidaknya Susi adalah kader Gerindra, sekaligus sikap susi saat pengepungan asrama Papua pada 16-17 Agustus 2019. "Nanti akan kita investigasi," pungkasnya.

Nama Susi mendadak viral di medial sosial. Namanya bahkan sempat bertengger di jajaran trending topic di jagat twitter. Susi disebut sebagai koordinator aksi pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya pada 16-17 Agustus 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Korlap Aksi Ormas Surabaya Minta Maaf Terkait Insiden di Asrama Mahasiswa Papua

Sebelumnya, Koordinator lapangan aksi organisasi masyarakat (ormas) Surabaya di asrama mahasiswa Papua, Tri Susanti menyampaikan permohonan maaf mengenai ada salah satu oknum yang meneriakkan kalimat rasis.

"Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari  rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu," ujar Tri Susanti di Mapolda Jawa Timur, di Surabaya, Selasa, 20 Agustus 2019.

Susi menuturkan, dirinya dan ormas lain mendatangi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Surabaya hanya untuk membela Merah Putih yang isunya dirusak hingga dibuang.

"Kami hanya ingin menegakkan bendera merah putih di sebuah asrama yang selama ini mereka menolak memasang. Jadi ini bukan agenda yang pertama kali," ujar Tri seperti melansir Antara.

Selain itu, Susi menampik jika pihaknya dianggap mengusir terhadap  mahasiswa Papua. Ia menilai, hanya ingin bendera merah putih dapat berkibar di AMP.

"Kalau dibilang bahwa masyarakat Surabaya terjadi bentrok atau ada teriakan rasis, itu sama sekali tidak ada. Jadi kahanya selama bendera merah putih berkibar dan tujuan kami hanya itu dan kami mohon juga pada rekan-rekan bawa ormas dan masyarakat Surabaya hanya untuk merah putih," ujar dia.

Tri Susanti dan ormas lainnya di Surabaya berharap atas kejadian ini keadaan di Papua tetap kondusif dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebelumnya Kepolisian Daerah Jawa Timur meminta organisasi kepemudaan (OKP) dan organisasi masyarakat serta tokoh masyarakat yang ada di Surabaya menjaga keamanan di wilayah itu saat menggelar pertemuan di Mapolda setempat.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol, Frans Barung Mangera menuturkan, dalam pertemuan itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengajak semua pihak menjaga kondusifitas untuk menghindari kejadian seperti di asrama Papua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya