Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie tutup usia pada 11 September 2019 pukul 18:05 WIB. Kepergian BJ Habibie meninggalkan duka bagi bangsa Indonesia.
Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo, Muhdor Ali berpesan agar kalangan santri dapat meneladani sosok Bapak Teknologi Indonesia, BJ Habibie. Menurut Muhdor, kini sains dan teknologi menjadi tradisi bagi para santri.
"Sampai-sampai di seluruh kalangan santri muncul istilah yang sangat terkenal, yaitu harus berhati Mekkah, berotak Habibie. Visi keilmuan agama berpadu dengan visi sains serta teknologi, karena memang itu tak bisa dipertentangkan. Agama mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi," ucap Muhdor di Sidoarjo, Kamis (12/9/2019), dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Muhdor menuturkan, upaya mendekatkan sains dan teknologi sudah dimulai sejak pendidikan dasar. Banyak santri telah menjadikan Habibie sebagai sosok inspirasi dalam menuntut ilmu. Dia menuturkan, BJ Habibie memang layak menjadi teladan ideal.
"Dunia santri ini dunia yang menuntut ilmu sampai akhir hayat, utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi atau dalam bahasa di ilmu kependidikan itu 'long life education'. Apa yang dilakukan Pak Habibie sepanjang hidupnya mencerminkan itu. Jadi kita para santri harus meneladani beliau," ujar dia.
Melansir Antara, Santri, sains dan teknologi sudah menjadi satu kesatuan. Buktinya, lanjut Muhdor, banyak ayat di Al Quran mengajarkan umat Islam agar menggunakan akalnya untuk mencermati alam semesta, artinya seseorang dituntut mempelajari sains dan teknologi.
"Banyak ayat yang juga disertai pertanyaan afala ta'qilun atau afala tatafakkarun yang artinya tidakkah kamu sekalian berpikir," kata putra KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) tersebut.
Gus Muhdor berpendapat, penguasaan sains dan teknologi dapat membuat santri bisa membantu masyarakat. Tak hanya itu, santri juga dapat memajukan daerah serta negara.
"Kalau santri jelas cinta NKRI, jadi teknologi yang dikuasai pasti untuk kemaslahatan, bukan untuk merongrong negara," ujar alumnus Ponpes Lirboyo Kediri itu.
Sains dan teknologi diperkenalkan secara intes di Ponpes Bumi Sholawat, lanjutnya. Di pesantren tersebut terdapat berbagai laboratorium berbasis teknologi. Lomba sains antarsantri juga kerap dilaksanakan untuk memacu penguasaan teknologi para santri.
"Dengan meneladani Pak Habibie, kami ke depan terus memperkuat tradisi sains dan teknologi di kalangan anak-anak muda Sidoarjo dan dari seluruh Indonesia yang mondok di sini. Semoga lahir Habibie-Habibie baru di pesantren dan komunitas pendidikan yang ada di Sidoarjo," tuturnya.
Selain itu, Gus Muhdor juga turut mengajak seluruh santri melakukan shalat gaib serta bertahlil untuk BJ Habibie. Lingkungan pesantren juga telah mengibarkan bendera setengah tiang dalam rangka hari berkabung nasional. Â
"Kami juga sudah mengontak para wali santri untuk bersama-sama mengirimkan alfatihah kepada Pak Habibie," kata Muhdor.
(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
PP Amanatul Ummah Surabaya Adakan Tahlil dan Salat Gaib untuk BJ Habibie
Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya akan menggelar salat gaib untuk kepergian BJ Habibie bersama santri, guru, dan jajaran pengurus pondok. Dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa bersama.
"Kami akan melakukan salat gaib untuk Bapak Insinyur BJ Habibie. Dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa bersama, karena beliau memang pantas untuk mendapatkannya," ucap KH. Muhammad Al Barra, Ketua Yayasan Amanatul Ummah saat ditemui di kediamannya jalan Siwalankerto Utara No. 56 Surabaya, ditulis Kamis, 12 September 2019.
Rencananya, lanjut Al Barra, salat gaib dan tahlil serta doa bersama ini akan dilaksanakan setelah salat Magrib berjamaah di Masjid PP Amanatul Ummah Surabaya, Kamis malam Jumat 12 September.
PP Amanatul Ummah Surabaya merupakan salah satu pesantren bercorak klasik yang mengedepankan pendidikan sains dan teknologi. Santri-santrinya banyak yang melanjutkan pendidikannya di berbagai kampus baik di dalam maupun luar negeri guna belajar sains.Â
"Santri kami menyebar di banyak kampus umum. Di antaranya ITS, UNIAR, UI, UB, UNUSA, UNESA, bahkan ada tiga santri kami yang belajar di Jerman," ujar dia.
Bagi para santri, kepergian BJ Habibie membawa luka tersendiri di benak mereka. Lantaran, Mantan Presiden RI ke-3 ini menjadi idola para santri yang gemar belajar sains.
"Santri kami merasa kehilangan sosok panutan seorang intelek yang pandai agama. BJ Habibie di mata santri merupakan tokoh inspiratif dalam menuntut ilmu. Kami patut mendoakan beliau, semoga diterima di sisi Allah yang Maha Kuasa," pungkas Al Barra.
Advertisement