5 Hal Menarik dari Kampung Lawang Seketeng di Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Kampung Lawang Seketeng di Kelurahan Peneleh, Kota Surabaya, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 06:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kampung Lawang Seketeng (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Kampung Lawang Seketeng di Kelurahan Peneleh, Kota Surabaya, Jawa Timur bersama Surabaya Creative Network (SCN). Kampung ini ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata sejak Senin, 11 November 2019.

Ketua SCN Hafsoh Mubarok melihat banyak lokasi bersejarah dari Kampung Lawang Seketeng Surabaya ini. Mulai dari sumur Zaman Majapahit hingga rumah yang tinggal tersisa puing-puing.

Banyak hal menarik dari kampung yang telah berdiri sejak 1893 ini.  Keaslian dari kampung ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wistawan domestik atau pun mancanegara. Berikut lima hal menarik dari Kampung Lawang Seketeng yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit

Melansir informasi dari unggahan Instagram @surabayasparkling, kampung ini sudah ada sejak zaman majapahit. Hal tersebut terbukti oleh arkeologis dari sumur jobong di Pandean Gang I. 

Dari sumur tersebut terlihat kampung ini sudah eksis dari zaman Majapahit. Sumur Jobong identik dengan sumur-sumur serupa yang ditemukan di situs kerajaan Majapahit di Trowulan. 

Pada masa kerajaan Majapahit, Surabaya menjadi pelabuhan utama kerajaan tersebut. Selain itu, Surabaya juga menjadi pintu gerbang menuju pusat kerajaan melalui sungai Kalimas yang menyambung ke sungai Brantas.

2. Berperan dalam Masa Revolusi

Kampung ini memilki peran penting dalam mendukung perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan tentara Inggris pada masa revolusi. Beberapa lokasi di kampung ini dijadikan tempat untuk berunding dan berdiskusi terkait taktik untuk melawan Inggris. Salah satu tempat yang digunakan adalah di Langgar Dukur.

Pasca pertempuran, kampung ini berfungsi menjadi pemukiman masyrakat Surabaya. Umur tua dari kampung tersebut terlihat dari rumah-rumah di sana yang bergaya arsitektur lama. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kampung Bung Karno

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kampung Lawang Seketeng (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

3. Kampung Bung Karno dan Bung Tomo

Lawang Seketeng adalah kampung dari dua tokoh yang memiliki kiprah besar bagi sejarah Indonesia yakni Bung Karno dan Bung Tomo. Mbah Pitono, guru ngaji dua pahlawan besar tersebut juga dimakamkan dikampung ini. 

Barang Bung Tomo yang bisa ditemui di kampung ini adalah meja bundar miliknya. Selain itu terdapat pula barang-barang bersejarah lain seperti Al Quran zaman Belanda dan rumah yang pernah ditinggali seniman Gombloh di kampung ini. 

4. Rumah Puing 

Salah satu bagian dari Kampung Lawang Seketeng adalah Rumah Puing. Rumah ini akan membawa pengunjugng seakan kembali ke era 1930 saat bangunan tersebut didirikan.  

Mengunjungi Rumah Puing, Anda akan mendapati dua pilar kokoh dengan susunan bata besar yang disatukan dengan pasir dan batu. Tempat ini cocok bagi yang memiliki ketertarikan sejarah arsitektur dan teknik sipil. Rumah Puing juga dapat dijadikan latar yang apik untuk mengambil foto

5. Rumah Jengki Era 1930-an

Rumah Jengki merupakan rumah yang bergaya arsitektur 1930-an. Unsur keaslian dari rumah tersebut menjadi daya tarik sendiri dari tempat ini. 

Selain itu, melansir informasi dari unggahan Instagram @lovesuroboyo, keluarga di rumah tersebut juga masih menyimpang Lumpang Kuningan pada era 1861. Terdapat pula alu yang merupakan peninggalan leluhur dari keluarga yang bersangkutan.  Tak hanya itu, dalam rumah ini juga terdapat sumur yang usianya sudah mencapai hampir 100 tahun. Airnya masih jernih dan bisa diminum. 

 

(Kezia Priscilla – Mahasiswa UMN)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya