Mahasiswa Singapura Belajar Ilmu Pemerintahan hingga Layanan Publik di Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menerima kunjungan dari mahasiswa Master In Public Policy dari National University of Singapore, Minggu (1/12/2019).

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Des 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2019, 04:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Mahasiswa Singapura belajar ke Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menyampaikan sistem pemerintahan dan sejumlah program pemerintah kota Surabaya saat menerima kunjungan dari mahasiswa Master In Public Policy dari National University of Singapore, Minggu (1/12/2019). Sebanyak 76 orang itu ditemui Risma di Koridor gedung Siola.

Risma menuturkan, detil tentang sistem pemerintahan di Kota Surabaya, mulai dari e-government, pertumbuhan ekonomi, transportasi hingga pengelolaan sampah. Bahkan, para mahasiswa itu seakan penasaran dengan pengelolaan Suroboyo Bus yang bayarnya dengan menggunakan sampah.

"Ini sudah lama kami terapkan. Tujuannya untuk mengajak warga gemar menggunakan kendaraan umum dan juga yang paling penting memanfaatkan sampah,” kata dia.

Rombongan itu nampak tertarik ketika Wali Kota Risma menjelaskan tentang pengelolaan sampah di Kota Surabaya yang sudah menghasilkan energi listrik. Ia juga menyampaikan TPA Benowo sebentar lagi akan menghasilkan 11 Megawatt. 

"Kami juga buat pengelolaan sampah yang menghasilkan listrik ini di berbagai titik di Kota Surabaya, sehingga lebih efisien pengelolaannya,” ujarnya.

Presiden UCLG Aspac itu juga menjelaskan berbagai hal yang telah dilakukan di Kota Surabaya, di antaranya program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang dilatih setiap minggu dan saat ini digelar awarding. Bahkan, ia juga mengatakan tentang taman-taman, rumah matematika hingga rumah bahasa.

Sementara itu, Assistant Professor Lee Kuan Yew School of Public Policy at National University of Singapore, Professor Tan Soo Jie-Sheng, mengatakan sebenarnya kunjungan kali ini merupakan kunjungan keduanya ke Surabaya. Tahun lalu, ia mengaku juga sempat berkunjung  dan belajar dari Surabaya.

"Tujuan utamanya, tentu untuk belajar soal pelayanan publik di Kota Surabaya. Kami punya prinsip jika ingin belajar, maka belajarlah dari yang terbaik. Surabaya adalah tempat terbaik untuk belajar tentang ilmu pemerintahan dan pelayanan publik. Sebab, Surabaya punya wali kota terbaik, yang sangat paham tentang birokrasi yang baik,” kata Professor Tan Soo Jie-Sheng.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kata Mahasiswa Singapura

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Mahasiswa Singapura belajar ke Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Ia juga mengakui mengetahui tentang Wali Kota Risma dari prestasi-prestasinya di level internasional. Sebagaimana diketahui Surabaya pernah meraih special mentions Lee Kuan Yew Award. Di samping itu, saat googling kata "Surabaya", maka yang muncul di antaranya adalah nama wali kotanya.

"Ini tentu salah satu indikator bahwa wali kotanya sangat berprestasi dalam membangun kotanya. Selain itu, salah satu televisi nasional kami pernah memprofil kegiatan beliau. Jadi, kami di Singapura sangat mengenal figur dan sepak terjang beliau,” tegasnya.

Dalam kunjungannya kali ini, ia menjelaskan bersama 76 anggota rombongan, terdiri dari asisten profesor hingga para mahasiswa S-2 jurusan Pelayanan Publik. Mereka akan berada di Surabaya selama 4 hari, mulai 1-4 Desember.

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan di Surabaya adalah belajar langsung dengan  mendengar paparan dari Wali Kota Surabaya, bertemu dengan para pelaku UKM di Surabaya hingga sharing dengan para pelaku startup.

Bethany Brice, Mahasiswa S-2 Lee Kuan Yew School of Public Policy at National University of Singapore asal USA mengatakan sangat senang bisa mendapatkan ilmu secara langsung dari Wali Kota Surabaya.

Dia menuturkan, Risma mampu menerapkan cara-cara yang inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi kota ini.

"Dan yang membuat kami tertarik adalah bagaimana cara Bu Risma mampu melibatkan partisipasi publik dalam inovasi-inovasi yang dicetuskannya. Hal ini adalah modal berharga bagi pengembangan suatu kota,” kata dia.

Ia juga mengakui, ini adalah kali pertama ia berkunjung ke Surabaya. Bagi dia, kota ini sangat berkesan, warganya sangat ramah dan kota ini tertata dengan baik. Oleh karena itu, dia mengaku selama beberapa hari di Surabaya, dia ingin menggali lebih dalam tentang karakter warga Surabaya yang ingin mengatasi masalah secara bersama-sama. 

"Menurut saya, itulah kunci sukses pembangunan kota saat ini, yakni kebersamaan dalam mengatasi suatu masalah,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya