RSUD dr Soetomo Pastikan WNA China Belum Penuhi Suspect Virus Corona

RSUD dr Soetomo tetap mengantisipasi dengan memasukkan pasien tersebut ke ruang isolasi khusus (RIK)

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Jan 2020, 11:36 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2020, 11:36 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Manajemen RSUD dr Soetomo Surabaya menjelaskan mengenai WNA asal China yang sedang dirawat sejak Minggu, 26 Januari 2020. (Foto Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya Dr Joni Wahyuhadi memastikan, Warga Negara Asing (WNA) asal China yang saat ini masih dirawat belum memenuhi persangkaan suspect atau dugaan Virus Corona.

"Mulai kemarin (datang) sampai pagi ini status pasien belum memenuhi untuk suspect. Gejala-gejalanya belum memenuhi persangkaan suspect Virus Corona," tutur Joni, Senin (27/1/2020). 

Joni menyampaikan, walaupun pasien  tersebut belum memenuhi suspect Virus Corona, pihaknya tetap mengantisipasi dengan memasukkan pasien tersebut ke ruang isolasi khusus (RIK).

"Dimasukkan ke ruang isolasi khusus tujuannya untuk close observation dan pemeriksaan lanjutan apakah statusnya ke arah suspect. Hari ini dikirim ke laboratorium," kata dia. 

Sementara itu, Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Darsono mengatakan, pasien asal China belum memenuhi kategori suspect Virus Corona setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan sesuai yang dicanangkan WHO.

"Setelah kami evaluasi dan kami sesuaikan dengan kriteria-kriteria yang sudah dicanangkan oleh WHO, memang belum bisa dimasukkan sebagai kategori suspect," ujarnya.

Namun, penanganan pasien tetap dilakukan serius dengan opname seperti pasien-pasien umum lainnya. Kebetulan pasien ini juga berasal dari China, sehingga tim dokter melakukan kewaspadaan.

Darsono menuturkan, penanganan hampir sama dengan pasien Bronchitis akut. Hanya saja ada pemeriksaan tambahan untuk kewaspadaan suspect Virus Corona. Seperti pemeriksaan swab atau pemeriksaan dahak yang diperlukan untuk mendiagnostik pasien.

"Seperti pasien-pasien diagnosa Bronchitis tapi untuk kewaspadaan kami melakukan serangkaian pemeriksaan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan suatu infeksi karena virus," kata dia.

Hasil pemeriksaan swab atau pemeriksaan dahak ini bisa keluar paling cepat tiga hari ke depan. "Selama menunggu hasil periksaan, penanganan terapi pasien ini diperlakukan seperti pasien Bronchitis akut. Semoga tidak ditemukan Pneumonia," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tanggapan RSUD dr Soetomo

Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap
Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap

Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya memberikan penjelasan mengenai seorang warga negara asing (WNA) asal China yang sedang dirawat di RSUD dr Soetomo. Pasien tersebut mengalami flu.

Kepala Humas RSUD dr Soetomo, Pesta Parulian membenarkan hal tersebut. Dia menyampaikan, saat ini pihaknya memang merawat pasien tersebut.

"Kita rawat memang, namun belum didiagnosa sebagai Wuhan Flu," tutur dia, Minggu, 26 Januari 2020.

Pesta Parulian mengatakan, pihaknya tetap merawat pasien asal China tersebut hingga pasien benar-benar tidak terbukti terjangkit Wuhan Flu.  "Bisa saya sampaikan di sini, pasiennya bukan Corona Virus," kata dia 

Saat ditanya kapan pasien diantar ke RSUD dr Soetomo, Ia menuturkan, pasien datang siang tadi. Dia memang WNA asal China dan sudah tinggal di Surabaya sejak 5 Januari 2020.

"Kemungkinan Bronchitis. Tapi lebih jelasnya besok jam 8 kita press rilis," ucapnya. 

Pesta Parulian menceritakan, dirinya tidak mengetahui secara persis di mana pasien tersebut tinggal. 

"Yang bersangkutan mengajar bahasa Mandarin di Surabaya, dan saat ini masih dirawat di RSUD dr Soetomo. Pasien sepertinya cuma flu biasa," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya