DPRD Bali Belajar soal Pengelolaan Sampah di Surabaya

DPRD Provinsi Bali mengirim 400 bibit bambu khas Bali untuk Surabaya, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Feb 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2020, 17:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama mengunjungi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Kecamatan Bratang Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryataman mengakui kalau ada masalah besar di Bali yakni soal sampah. Sampah-sampah yang ada hanya ditumpuk di tempat pembuangan sampah (TPA) tanpa daur ulang apalagi diolah menjadi listrik seperti di Surabaya, Jawa Timur.

"Soal PLTSa di Bali masih kita rencanakan. Kami akui memang agak terlambat soal pengelolaan sampah ini. Makanya kami belajar ke Surabaya untuk pengelolaan sampah yang menurut kami sangat baik. Soal sampah, kami tidak berpikiran sampai diolah jadi listrik. Tidak ada listriknya ga masalah yang penting urusan sampah selesai,” ujar dia

Selain itu, DPRD Provinsi Bali mengirim 400 bibit bambu khas Bali untuk Surabaya, Jawa Timur. Pihaknya juga sangat memberikan apresiasi yang tinggi dengan perkembangan dan kebersihan Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). Daerah lain perlu belajar di Kota Pahlawan khususnya soal penataan ruang terbuka hijau.

"Kami dapat perintah dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Bu Mega untuk melakukan penghijauan dengan menanam diseluruh Indonesia. Saya melihat Surabaya sangat gencar membuat taman. Tadi saya melihat bekas TPA 50 hektare sudah mulai hijau. Kami juga diminta Bu Mega untuk membantu Bu Risma. Makanya kami kirim 400 bibit bambu khas Bali,” ujar dia, Kamis (27/2/2020).

Mantan Bupati Tabanan ini berharap, suatu saat di Surabaya ada hutan bambu di tengah kota sehingga akan menambah keindahan Surabaya. "Kami ada 18 spesies bambu khas Bali. Kita bawa ke Surabaya 400 bibit. Sebelumnya juga sudah kami bawa 400 bibit,” tutur dia.

Beberapa jenis bambu khas Bali yang dibawa ke Surabaya itu diantaranya bambu buloh yang biasanya dibuat alat musik seruling, bambu tamlang, bambu kuning ori, bambu hitam lepung, bambu hitam Bali, bambu tali, bambu santong dan bambu jajang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Apresiasi Pemkot Surabaya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama mengunjungi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Kecamatan Bratang Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sedangkan Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono sangat mengapresiasi kerja sama antara Surabaya dengan Bali yang diwujudkan dengan penanaman pohon bambu khas Bali.

"Bambu merupakan pohon rakyat. Sehingga kerjasama ini diharapkan mendatangkan manfaat besar bagi rakyat. Bisa dibidang lingkungan hidup, pariwisata dan budaya," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.

Adi juga berharap, flora dan fauna yang spesifik ada di Bali bisa dikembangkan di Surabaya, begitu juga sebaliknya. "Kerja sama ini merupakan tindaklanjut dari perintah Bu Mega agar antar daerah mau bekerjasama saling bersinergi membangun daerahnya," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya