Liputan6.com, Yogyakarta - Pada puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Danone Indonesia bersama Shind Jogja menggelar lomba SpeakUp dan Kreasi Daur Ulang di SMA Negeri 6 Yogyakarta, Kamis (20/3/2025). Senior Manager Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia, Jeffri Ricardo menyatakan bahwa, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 di Yogyakarta tidak hanya menjadi momentum refleksi tetapi juga ajang bagi sekolah untuk menunjukkan kontribusi nyata mereka dalam pengelolaan sampah. “Lomba SpeakUP dan Kreasi Daur Ulang menjadi cara kreatif dalam membangun kesadaran dan inovasi di kalangan pelajar,” kata Jeffri.
Seiringan dengan hal ini, Danone Indonesia bersama Shind Jogja sudah menggagas edukasi dan aksi nyata melalui program Samtaku (Sampahku Tanggung Jawabku) yang berupa pembinaan dan pendampingan sekolah Adiwiyata, Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta dan BSU – Bank Sampah Unit di Kota Yogyakarta.
Seperti diketahui, setelah penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan 2024 lalu, pengelolaan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membutuhkan kecepatan dan kolaborasi berbagai pihak.
Advertisement
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Shind Jogja, Maulana Sriyono, mengungkapkan bahwa, saat ini tiga daerah di DIY, yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul harus mengelola sampah secara mandiri. “Untuk itu program Samtaku, menyasar peningkatan perilaku ramah lingkungan hidup agar siswa memahami dalam pengurangan sampah yg dihasilkan (3R), ” kata Maulana.
Saat ini, sekolah Adiwiyata dan keberadaan Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta sudah memiliki jejaring di BSU (Bank Sampah Unit) yang berdekatan, sehingga hal ini mempermudah sekolah bekerja sama dalam penanganan sampah anorganik (Plastik,kertas dan sejenisnya). Namun, peningkatan partisipasi masyarakat luas dan infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih baik, masih menjadi tantangan.
Menyadari tantangan ini, Wakil Wali kota Yogyakarta Wawan Harmawan menggarisbawahi, upaya ini sejalan dengan Gerakan Sekolah Bersih, yang tidak hanya diterapkan di dalam lingkungan sekolah, tetapi juga mencakup area hingga 200 meter di sekitarnya. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan sehat serta menanamkan budaya kebersihan yang lebih luas kepada masyarakat.
“Peran generasi muda dalam pengelolaan sampah sangatlah krusial. Sebagai agen perubahan, generasi muda memiliki kreativitas, inovasi dan semangat yang dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan solusi lingkungan yang lebih baik,” ujar Wawan.
Hadir pada acara yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup (PPGLH) Jo Kumala Dewi mengungkapkan peran kolaborasi para penggiat lingkungan, dalam hal ini Shind dan dunia usaha seperti Danone menjadi contoh baik guna membangun kolaborasi gerakan mencintai lingkungan.
Menurutnya, Adiwiyata lebih membutuhkan komitmen berkelanjutan dalam menyelesaikan masalah lingkungan sekolah sehingga tidak membutuhkan biaya, karena capaian sekolah searah dengan kebijakan sekolah. “Dengan SpeakUp, kita jadi tahu tentang perubahan karakter siswa terhadap perilaku ramah lingkungan hidup," kata Jo.
Lebih lanut Jo menambahkan bahwa para peserta SpeakUp agar tidak hanya pandai dalam berbicara, tetapi melakukan aksi dan mempengaruhi serta memprovokasi teman-teman untuk lebih berduli dan cinta lingkungan. “Cintai lingkungan senandungkan Adiwiyata, melindungi lingkungan. Kita jaga alam maka alam akan menjaga kita. Karena kita dan alam tidak dipisahkan, alam rusak maka kita tidak dapat hidup dengan nyaman,” kata Jo.
Peringatan HPSN 2025 ini ditutup dengan pengumuman pemenang lomba SpeakUp dan lomba Kreasi Daur Ulang. Untuk kategori SD lomba SpeakUP dengan tema "Sampahku Tanggung Jawabku untuk Kota Jogja”, juara tiga, dimenangkan SDN Tegalpanggung Yogyakarta, SDK Sang Timur Yogyakarta memenangkan juara kedua dan untuk juara pertama diraih SND Tegalrejo 1 Yogyakarta.
Pada kategori SMP, posisi juara tiga ditempati SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta, dan, SMP Negeri 6 Yogyakarta meraih juara kedua, kemudian, MTS Negeri 1 Yogyakarta meraih juara pertama, pada kategori SMP.
Sementara itu, lomba SpeakUP kategori SMA juara ketiga dimenangkan SMK Negeri 2 Yogyakarta, juara dua dimenangkan oleh SMK Negeri 7 Yogyakartan dan untuk juara pertama diraih oleh MAN 1 Yogyakarta.
Kemudian untuk karya terbaik Kreasi Daur Ulang dimenangkan SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMK Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMP Negeri 6 Yogyakarta, dan SMP Negeri 15 Yogyakarta.