Pemkot Surabaya Distribusikan Bantuan APD kepada 50 Rumah Sakit

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin langsung pengepakan dan pendistribusian alat pelindung diri (APD) kepada sejumlah rumah sakit.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2020, 13:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) hadiri pertunjukan kesenian bertajuk “Sawunggaling Anak Dunia”. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kembali memberikan bantuan seperangkat Alat Pelindung Diri (APD) kepada rumah sakit yang ada di Kota Surabaya, Jumat, 10 April 2020.

Kali ini, bantuan APD itu didistribusikan kepada 50 rumah sakit, terdiri dari 20 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 dan 30 rumah sakit nonrujukan.

Jika sebelumnya bantuan APD itu diantar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) ke berbagai rumah sakit, kali ini rumah sakit dapat mengambil bantuan itu ke Balai Kota Surabaya. Satu persatu APD itu dikemas dan diikat menjadi puluhan tumpukan dan siap diambil oleh masing-masing rumah sakit. 

Risma memimpin langsung pengepakan dan pendistribusian APD itu. Ia bersama jajarannya tampak sibuk melakukan pengepakan itu. Sebab, pembagian APD kali ini cukup banyak, yaitu APD sebanyak 950 pcs dan Face shield sekitar 2.800 pcs.

Pada kesempatan itu, Risma mengatakan, mengingat kebutuhan APD teramat penting bagi petugas medis, maka secepat mungkin harus didistribusikan ke tiap rumah sakit. Apalagi Jumat 10 April 2020, Pemkot Surabaya menerima banntuan sekitar 769 APD dari Alumni Universitas Kristen Petra, ditambah dengan face shield dan masker buatan Pemkot Surabaya.

“Kebetulan hari ini kita dapat sumbangan dan langsung kita bagikan. Semakin cepat semakin baik. Hari ini kita dapat bantuan, hari ini juga kita bagikan,” kata Risma disela penyerahan APD, seperti dikutip dari Surabaya.go.id

Satu persatu perwakilan rumah sakit berdatangan. Mulai dari RS Adi Husada Undaan, kemudian RS Darmo, RS Siloam, RS PHC, Premiere, RS RKZ, RS Gigi dan Mulut. Semua berbondong-bondong datang ke Balai Kota Surabaya untuk mengambil APD itu tanpa menunggu lama. “Untuk RS Universitas Airlangga (RSUA) diantarkan saja,” tutur dia kepada jajarannya.

Risma menegaskan kecepatan memberi bantuan APD sangatlah penting. Ia bercerita tidak hanya APD yang harus diberikan sesegara mungkin, tetapi pembagian hand sanitizer kepada sejumlah ojol juga harus secepatnya.

"Setelah isi cairan hand sanitizer ke dalam botol. Maka saat itu juga Dinas Perhubungan (Dishub) saya telephone untuk langsung dibagi. Meskipun itu malam hari,” ungkapnya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Serahkan Bantuan kepada OPD

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) meminta anak-anak yang terindikasi tawuran untuk tidak lagi membuat geng. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Di samping itu, Risma juga menjelaskan, Pemkot Surabaya tidak hanya memberikan bantuan kepada pihak RS saja, tetapi orang dalam pemantauan (ODP) yang sedang melakukan isolasi diri di rumahnya masing-masing, juga mendapat perhatian khusus. Selain permakanan setiap hari tiga kali, ia pun memastikan kebutuhan seperti sikat gigi, sisir, sabun mandi juga dikirim kepada mereka.

"Ada 10 macam. Sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi, detergen, shampo, masker 2 pcs, sisir, piring, sendok garpu, hand sanitizer lengkap di satu kantong. Setiap satu kantong saya beri untuk satu jiwa. jadi kalau di rumahnya ada 10 orang, ya saya kasih 10 kantong yang lengkap itu,” tegas dia.

Dia menuturkan, semua itu dilakukan agar warga yang berstatus ODP tersebut tidak berbagi alat pribadi kepada anggota keluarganya hingga melewati masa inkubasi selama 14 hari. “Bahkan untuk warna piring dan sendok pun, saya bedakan supaya tidak tertukar satu sama lain,” tegasnya.

Senada dengan itu, salah seorang dokter dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan, Irawati Marga menyampaikan sejauh ini pemkot banyak memberikan fasilitas kepada tenaga kesehatan (nakes) untuk dapat melayani pasien dengan baik.

Bagi dia, petugas nakes tidak bisa terlalu dibatasi dalam menggunakan APD. “Mereka (nakes) harus terlindungi agar dapat melakukan penanganan dengan baik. Terima kasih, ini sangat berharga buat kami,” pungkas dia.

 

Bantuan dari Swasta

Bantuan dari swasta juga mengalir dan diserahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan dana sebesar Rp 250 juta dari Happy Puppy Group melalui Yayasan Suryani Setyadji.

Bantuan dana itu diserahkan langsung oleh Pendiri Happy Puppy Group Santoso Setyadji kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Kamis, 9 April 2020.

Pendiri Happy Puppy Group Santoso Setyadji mengaku merasa terpanggil untuk berpartisipasi memerangi wabah Covid-19. Sebab, ia menilai wabah ini merupakan perang bagi alam semesta.

"Kita merasa terpanggil, perang ini kan perang semesta. Apalagi kita juga sudah berkali-kali bekerjasama dengan Pemkot Surabaya, sehingga kali ini kami juga merasa terpanggil untuk berkontribusi,” kata Santoso seusai menyerahkan bantuannya.

Menurut Santoso, ia sengaja memberikan bantuan dana tunai supaya lebih fleksibel dipergunakan oleh Pemkot Surabaya. Apalagi, ini perang besar yang butuh panglima untuk melawannya. “Nah, saya rasa Bu Risma ini panglima yang baik dan saya percaya beliau bisa mempergunakan dana ini untuk tujuan yang lebih baik,” kata dia.

Ia menjelaskan, yang paling penting dalam menangani wabah ini adalah kapal besarnya tidak boleh ambruk. Kapal besar yang dia maksud adalah negara Republik Indonesia. Makanya, untuk mendukung supaya kapal besar itu tidak ambruk, semua pihak harus berkorban, sehingga dia pun terpanggil untuk mendonasikan dananya itu.

"Jadi, kita berharap ya masyarakat bisa ikut berpartisipasi juga. Kita juga sudah ngomong ke karyawan-karyawan yang merupakan kapal kecil,” imbuhnya.

Santoso juga menjelaskan bahwa sengaja membentuk Yayasan Suryani Setyadji untuk menyalurkan berbagai bantuan kemanusian atau bantuan sosial. Makanya, selama ini selalu memberikan bantuan kemanusian ke beberapa lokasi di Indonesia. “Kita mulainya yayasan itu waktu bencana Aceh, dan itu terus berlanjut,” tegasnya.

Bahkan, ia mengaku selama ini juga sering bekerjasama dengan Pemkot Surabaya untuk menyalurkan bantuan kemanusian itu. Salah satunya di Lombok dan juga di Palu. “Ketika di Palu belum dibuka atau belum bisa diakses, kami menyalurkannya melalui pemkot, ketika Palu sudah mulai dibuka, kita juga berkomunikasi dengan warga di sekitar outlet sembari mengadakan sunatan massal gratis dan memberikan berbagai bantuan,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia berharap bantuan ini dapat membantu meringankan warga Kota Surabaya dalam memerangi Covid-19 ini. Apalagi, kantor pusat Happy Puppy Group di Kota Surabaya dan sudah tersebar di 46 kota di Indonesia dengan 96 outlet. “Jadi, semoga ini dapat membantu meringankan saudara-saudara kita,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan banyak terimakasih kepada Happy Puppy Group yang telah memberikan bantuan penanganan Covid-19 ini. Menurutnya, tidak bisa membalaskan apa-apa dan hanya bisa berdoa supaya Tuhan yang membalasnya.

“Ini demi kemanusian. Semoga Tuhan yang membalasnya lebih besar,” pungkasnya.

Selanjutnya

Selain itu. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan sebesar Rp 1,3 miliar dari Bank Mayapada, Mayapada Group, Tahir Foundation, dan Alumni Chung-Chung Surabaya, Kamis, 9 April 2020. Bantuan yang diserahkan di Balai Kota Surabaya itu diterima langsung oleh Wali Kota Risma.

Pemimpin Bank Mayapada Cabang Surabaya Tanto Kardjono menjelaskan Mayapada Grup dan Tahir Foundation sebenarnya menyalurkan bantuan penanganan Covid-19 sebesar Rp 52 miliar. Bantuan tersebut disalurkan kepada beberapa provinsi dan daerah di Indonesia. Sedangkan khusus masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya sebesar Rp10 miliar.

“Khusus kepada Pemkot Surabaya kami serahkan Rp 1,3 miliar. Itu berupa voucher belanja yang bisa dibelanjakan nanti ke Hypermart,” kata Tanto seusai menyerahkan bantuan kepada Pemkot Surabaya.

Menurut Tanto, bantuan ini sebenarnya lebih ditujukan kepada Petugas Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya. Bahkan, saat itu mereka juga menyerahkan bantuan kepada anggota Organda Kota Surabaya sebesar Rp 400 juta.

“Kami menyasar petugas kebersihan dan organda karena mereka pendapatannya harian. Jadi, mereka sangat membutuhkan ini untuk belanja,” kata dia.

Ia berharap bantuan ini bisa ikut dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah, sehingga mereka bisa lebih semangat dalam bekerja. Selain itu, ia juga berharap bantuan ini bisa meringankan beban mereka selama masa pandemi Covid-19 ini.

“Rp 1,3 miliar itu berupa voucher belanja yang masing-masing Rp 100 ribu. Voucher itu bisa dibelanjakan di Hypermart,” tegasnya.

Tanto juga menjelaskan, pihaknya  membagikan nasi kotak kepada driver ojek online (ojol) yang melintas di depan Mayapada Komplek Jl Mayjend Sungkono dan Jalan Gubernur Suryo. Masing-masing tempat itu akan dibagikan 500 kotak nasi. “Pembagian makan siang ini rencananya akan dilakukan selama sebulan, dengan jumlah total 1000 kotak setiap harinya,” kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan terimakasih banyak kepada Mayapada Group dan Tahir Foundation yang telah memberikan bantuan ini. Sebetulnya, bantuan ini bukan yang pertama, tapi beberapa agenda pemkot juga dibantu oleh mereka. Di antaranya Pesta Cak Kun yang biasa digelar setiap tahunnya dan juga beasiswa yang dibantu oleh Mayapada Group dan Tahir Foundation.

“Saya ucapkan terimakasih banyak. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga Kota Surabaya,” harapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya