Liputan6.com, Surabaya - Hasil tracing gabungan Tim Gugus Tugas COVID-19 di Pondok Pesantren Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan membuahkan hasil.
Terbaru, ada 16 santri Ponpes Temboro yang dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan, 16 santri ini adalah yang sebelumnya telah menjalani rapid test dengan hasil reaktif.
Advertisement
"Itu dari hasil reaktif yang selanjutnya di-swab, dan hasilnya diumumkan positif," ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu, 25 April 2020.
Baca Juga
Dikonfirmasi terpisah, Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Magetan, Saif Muchlissun mengatakan, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Magetan, dalam sehari ini ada tambahan 16 orang.
Ini merupakan rekor terbesar di Magetan selama ini. Salah satu hal yang sangat memprihatinkan ini berasal dari satu area saja dan berasal bukan hanya dari lintas daerah tetapi sudah dari lintas negara.
"Iya santrimya selain dari hampir seluruh provinsi di Indonesia tetapi juga berasal dari 12 negara," tutur dia saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Dia menyampaikan, dari hasil ini Magetan melompat urutannya di Jawa Timur dalam hal jumlah yang terkonfirmasi positif COVID-19. Secara keseluruhan per 24 April 2020 pukul 19.00 WIB, menjadi 30 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Pasien baru positif COVID-19 di Magetan ini merupakan hasil dari rapid tes selama dua hari yang lalu. Pada Selasa dan Rabu 21 dan 22 April 2020. Dari 305 yang kita rapid tes diperoleh hasil 31 yang reaktif," kata dia.
"Mereka yang reaktif ini dari berbagai kewarganegaraan yang berbeda-beda. Dan ada yang WNI dari berbagai daerah di tanah air kita," ia menambahkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berasal dari Satu Area
Dia mengungkapkan, dengan tambahan yang begitu besar dan hanya di satu lokasi ini menandakan kurang disiplinnya pelaksanaan imbauan pemerintah. Oleh karena itu, pelaksanaan imbauan pemerintah harus dilakukan secara ketat.
"Laksanakan dengan disiplin physical distancing, jaga jarak fisik, stay at home, tetap tinggal di rumah, ning omah wae, tingkatkan pola hidup bersih dan sehat, berjemur di matahari pagi, sering olahraga, makan dengan gizi seimbang dan sering mengkonsumsi buah serta vitamin. Juga sering cuci tangan di air mengalir dengan sabun atau handsanitizer," ujarnya.
Dia menegaskan, selama musim Ramadan ini agar beribadah di rumah dulu. Selalu memakai masker bila terpaksa keluar rumah. Selalu mengikuti ketentuan dan imbauan pemerintah serta protokol kesehatan yang lain.
"Mari kita bersama-sama untuk saling menguatkan. Bukan saling menyalahkan. Mari kita bersama-sama lawan COVID-19 ini dengan memutus mata rantai penyebarannya yaitu dengan disiplin mengikuti anjuran dan imbauan pemerintah," ucapnya.
Yang terconfirm positif kali ini semuanya tinggal di satu area di wilayah Kecamatan Karas. Mereka berasal dari pondok pesantren terbesar di Magetan dari berbagai etnis atau lintas negara. Berikut adalah rinciannya :
1. Malaysia ada 8
2. Thailand 1
3. Lampung 1
4. Lombok 1
5. Kendari 1
6. Makasar 1
7. Temanggung 1
8. Magetan 2
Rinciannya sebagai berikut :
1. Pasien kelima belas (AJ) 28 tahun, laki-laki asal Kalimantan Utara (update sebelumnya disebut Malaysia)
2. Pasien keenambelas (SYA) 24 tahun, laki-laki asal Malaysia.
3.Pasien ketujuhbelas (MSY) 23 tahun, laki-laki asal Malaysia.
4. Pasien kedelapanbelas (MF) 24 tahun, laki-laki asal Malaysia.
5. Pasien kesembilanbelas (AM) 22 tahun, laki-laki asal Malaysia.
6. Pasien keduapuluh (AMM) 18 tahun, laki-laki asal Malaysia.
7. Pasien keduapuluh satu (AS) 24 tahhn, laki-laki asal Malaysia.
8. Pasien keduapuluh dua (MM) 27 tahun, laki-laki asal Malaysia.
9. Pasien keduapuluh tiga (ZUL) 17 tahun, asal Thailand.
10. Pasien kedua puluh empat (MS) 20 tahun, laki-laki asal Lampung.
11. Pasien keduapuluh lima (AK) 22 tahun, laki-laki asal Lombok NTB.
12. Pasien keduapuluh enam (MU) 18 tahun, laki-laki, asal Kendari Sulawesi Tenggara.
13. Pasien keduapuluh tujuh (AR) 24 tahun, laki-laki asal Makasar Sulsel.
14. Pasien keduapuluh delapan (SAH) 16 tahun, laki-laki asal Temanggung Jateng.
15. Pasien keduapuluh sembilan (UB) 16 tahun, laki-laki asal warga Kecamatan Panekan Magetan.
16. Pasien ketiga puluh (MUZ) 20 tahun, laki-laki asal warga Kecamatan Parang Magetan.Â
Advertisement