Liputan6.com, Surabaya - Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan, telah melakukan rapid test kepada 200 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah Temboro Magetan, terkait dengan 43 santri warga negara Malaysia yang sebelumnya dinyatakan positif Corona COVID-19 oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.Â
Dari 1.200 alat yang dibawa, sebanyak 200 orang telah ikuti rapid tes. Santri yang diuji tersebut masih terkait dengan 43 santri warga negara Malaysia yang sebelumnya dinyatakan positif Corona COVID-19 oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.Â
"Jadi kami pilah, tidak semua kita rapid tes. Tadi kami sudah rapid sekitar 200-an orang lebih," ujar Kohar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam, 21 April 2020.Â
Advertisement
Baca Juga
Kohar mengakui dibekali 1.200 alat rapid tes ketika berangkat ke Temboro. Saat ini masih ada sekitar 5.000-6.000 santri yang masih tinggal di Ponpes tersebut.Â
"Tidak perlu berapa santrinya 5 ribu di rapid test, enggak begitu. Terus nanti yang terindikasi berapa ya itu di rapid test," ujar dia.Â
Pihaknya menuturkan, telah memetakan mana yang perlu di rapid tes. Informasi dari Kementerian Kesehatan Malaysia menjadi langkah awal penulusuran. Para santri yang kontak langsung dengan 43 orang itu didahulukan. Sementara yang tidak ada gejala klinis Corona COVID-19 diobservasi.Â
"Metani orang lima ribu itu ya tidak gampang. Tapi kan kami punya sistematikanya dalam bekerja," tutur dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tunggu Hasil Rapid Test
Pun demikian, tim tracing tidak menutup kemungkinan menambah alat rapid tes ke Temboro jika diperlukan. "Nanti kami lihat kalau memang masih diperlukan (ditambah). Kan tak perlu berapa santrinya 5 ribu, di rapid tes," ungkapnya.Â
Sejauh ini, Kohar masih memfokuskan tracing pada sub klaster di pondokan tempat tinggal santri Malaysia yang dinyatakan positif sebelumnya. Meski tidak menutup kemungkinan dilakukan ke santri lain yang menunjukkan gejala klinis COVID-19.
"Kami belum bisa membeberkan hasil dari 200 orang yang telah di rapid tes. Kami memilih untuk menunggu keseluruhan rapid tes selesai," ujar Kohar.Â
Â
Advertisement