Cerita Pekerja Migran dari Maladewa Jalani Proses Karantina di Ruang Observasi

Jember Sport Garden menjadi tempat observasi paling banyak menampung Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang pulang kampung.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Apr 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 15:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers di Gedung Negara Grahadi pada Rabu, (29/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyapa dan berdialog melalui video conference (vidcon) dengan pekerja migran Indonesia (PMI) dari Maladewa yang sedang menjalani masa observasi di Jember Sport Garden (JSG) Kabupaten Jember. 

Saat ini di Jatim, Jember Sport Garden menjadi tempat observasi paling banyak menampung Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang pulang kampung. Total ada 382 orang yang kini diobservasi di Jember Sport Garden. Padahal gedung ini berkapasitas 486 bed untuk ruang observasi

"Bagaimana kondisi di sana, boleh diceritakan pengalamannya selama menjalani masa observasi,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam, 29 April 2020. 

Salah satu pekerja migran bercerita adalah Siti Rodiyah. Ia sudah empat hari menjalani observasi di JSG. Ia mengikuti prosedur observasi setelah pulang dari tempat kerjanya di Maladives atau Maladewa. 

"Saya baru 4 hari diobsevasi, setelah pulang dari kerja di Maldives atau Maladewa. Jadi kurang 10 hari lagi baru bisa pulang kampung,” kata Rodiyah yang sudah 10 tahun bekerja di Maladewa.

Selama dikarantina, warga Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Wuluhan, Jember ini mengaku tak merasa kekurangan. Soal makanan, meski ia berharap lebih banyak mendapatkan asupan sayuran, tetapi semua kebutuhan selama observasi sudah tercukupi. Dirinya merasa cukup nyaman selama menjalani masa karantina.

Hal senada juga disampaikan oleh Nana Sudarna. Pria yang diobservasi karena baru pulang dari Jakarta ini mengaku sudah cukup dimudahkan. Lantaran meski sedang dalam proses karantina, ia masih bisa ditengok oleh istri dengan tetap memenuhi standar prosedur kesehatan yang ada.

Kepada Gubernur Khofifah, Nana yang sehari-harinya di Jakarta bekerja sebagai kuli bangunan itu berharap agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah karena ia terdampak kehilangan pekerjaan akibat COVID-19

"Saya mohon ada kompensasi bagi masyarakat kecil seperti saya, saya kehilangan pekerjaan karena wabah ini, tempat kerja saya berhenti beroperasi,” tutur Nana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pemprov Jatim Siapkan Dana Bantuan Sosial

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Mendengar keluhan itu, Khofifah menuturkan, Pemprov Jatim sudah menyiapkan dana bantuan sosial bagi warga terdampak covid-19. Namun, sistem penyalurannya ada di pemerintah kabupaten kota. 

"Ada bantuan Pemprov Jatim, kita distribusikan lewat kabupaten kota. Anggarannya ditransfer ke BPBD, kalau ada kepala BPBD Jember boleh nanti dibagikan juga pada beliau nggih meskipun misalnya beliau tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), karena dana bantuan kita memang untuk warga yang terdampak covid-19. Sementara untuk menambah protein kami kirimkan 500 kg telur untuk warga yang sedang di observasi di Jember Sport Garden,” ujar Khofifah.

Selain bersapa lewat video conference, Khofifah juga menyapa mereka yang tengah menjalani masa karantina di gedung observasi melalui kiriman kurma dan juga sarung.

Hal serupa juga ia lakukan saat menyapa para warga yang tengah diobservasi di Jombang, Probolinggo dan juga di Magetan beberapa hari sebelumnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya