Liputan6.com, Surabaya - Optimalisasi ruang observasi mandiri berbasis desa dan kelurahan terus dilakukan di Jawa Timur. Total kini ada sebanyak 3.829 orang yang tengah di karantina di titik-titik observasi berbasis desa/kelurahan yang ada di Jawa Timur (Jatim).
Mayoritas masyarakat yang menjalani karantina baru saja tiba pulang kampung dari daerah zona merah penularan COVID-19. Selain itu juga juga masyarakat dari luar negeri yang menjadi episentrum COVID-19.
"Total saat ini ada sebanyak 3.829 orang yang sedang dikarantina di ruang observasi berbasis desa atau kelurahan seluruh Jawa Timur. Gedung yang kini sedang terpakai untuk observasi ada 478 titik,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu malam, 29 April 2020.
Advertisement
Baca Juga
Wanita yang juga mantan Menteri Sosial RI ini menuturkan, jumlah desa atau kelurahan yang menyediakan ruang observasi di Jawa Timur kini terus meningkat.
Total saat ini sudah ada 7.387 desa atau kelurahan yang memiliki ruang observasi mandiri untuk mengamati warga yang pulang kampung dari zona merah maupun dari mancanegara episentrum COVID-19.
Saksikan Video di Bawah Ini
Perkembangan Kasus Corona COVID-19 di Jatim pada 29 April 2020
Sebelumnya, dinamika perkembangan kasus penyebab Corona COVID-19 terus bertambah di Jawa Timur (Jatim). Terbaru ada penambahan 16 kasus sehingga total menjadi 871 kasus.
"Hari ini 16 positif baru, totalnya 871 kasus dan yang masih dirawat 617 pasien," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam, 29 April 2020.
Dari tambahan 16 kasus Corona COVID-19 tersebut, Kabupaten Malang menyumbang empat pasien, Pamekasan tiga pasien, Lumajang, Sidoarjo dan Surabaya masing-masing dua pasien. Kemudian Kota Mojokerto, Tuban dan Gresik bertambah satu pasien.
Lebih lanjut, sejumlah 2.986 terkonfirmasi berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Namun yang masih diawasi 1.550 pasien. Kemudian sebanyak 19.051 berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang masih dipantau 5.502 orang.
Merujuk pada terus meningkatnya kasus Corona COVID-19 di Jatim, Khofifah memohon kepada masyarakat agar tidak keluar rumah, terkecuali ada urusan sangat penting seperti kebutuhan logistik, kesehatan, prekonomian atau perdagangan.
"Kalau kita mencegah diri kita, sama halnya mencegah diri kita dari penyebaran orang lain. Maka itu di rumah saja, dan keluar rumah hanya seperlunya, dan wajib pakai masker. Jika keperluannya sudah selesai, segeralah pulang," pungkas Khofifah.
Advertisement