Khofifah Janji Kawal Aspirasi Pekerja di Hari Buruh

Gubernur khofifah juga meminta kepada para serikat buruh dan pekerja agar tidak turun ke jalan pada peringatan Hari Buruh pada 1 Mei.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 06:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen mengawal aspirasi pekerja di wilayah setempat sekaligus mencari solusi dari seluruh persoalan ketenagakerjaan, khususnya di tengah pandemik COVID-19 dan Hari Buruh Internasional 2020.

"Kami tetap akan ikthiar mengawal aspirasi teman-teman buruh," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis malam, 30 April 2020.

Pada Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei, ia juga meminta serikat dan organisasi buruh bijak dan mengimbau tidak turun ke jalan atau unjuk rasa, dilansir dari Antara.

Terlebih, kata dia, saat ini di kawasan "Surabaya Raya" yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik sedang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Khawatirnya, aturan physical distancing tidak terlaksana dan dikhawatirkan menimbulkan ledakan jumlah pasien positif COVID-19," ucap orang nomor satu di Pemprov Jawa Timur tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Memaknai Hari Buruh

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Khofifah berharap peringatan Hari Buruh dapat dimaknai sebagai bentuk solidaritas bersama seluruh pekerja Indonesia dalam menyikapi COVID-19 yang turut melemahkan perekonomian negara.

"Tidak ada dikotomi pengusaha maupun pekerja, sebab semua ikut terdampak," kata mantan Menteri Sosial tersebut.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, berharap para buruh dapat memahami kondisi pandemi saat ini demi kebaikan bersama.

Sebagai gantinya, kata dia, para buruh dapat tetap menyuarakan aspirasinya secara virtual, yakni melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial.

"Substansinya dapat, keamanan dan kesehatan para buruh pun relatif lebih terjaga, suasana pun tetap kondusif," tutur Khofifah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya