Pemprov Jatim Terus Sosialisasikan Penerimaan Siswa Baru Lewat Online

Baru sekitar 25 persen SMP/MTs di Jawa Timur yang mengisi nilai rapor siswanya untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 22:00 WIB
Diperpanjang Sampai 20 Mei, Siswa Belajar Online di Rumah
Siswa sekolah dasar belajar online menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings di Pamulang Tangerang Selatan, Kamis (2/4/2020). Gelombang work from home (WFH) membuat kebutuhan terhadap aplikasi video conference meningkat saat pandemi Corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus mensosialisasikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lewat jaringan atau online dengan konferensi video, instagram, hingga layanan video nonkomersil yang subscriber mencapai 16 ribu. Hal ini seiring pandemi COVID-19 yang terjadi.

Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Jawa Timur, Achmad Alfian Majdi menuturkan, baru sekitar 25 persen SMP/MTs di Jatim yang mengisi nilai rapor siswanya untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK.

"Menjelang penutupan akses peng-entry-an nilai rapor pada 9 Mei 2020, baru 25 persen SMP/MTs di Jatim yang memasukkan nilai rapor siswanya di laman rapor.ppdbatim.net," ujar Achmad Alfian Majdi di Surabaya, Senin, 4 Mei 2020, seperti dikutip dari Antara.

Dia menuturkan, secara keseluruhan ada 10.490 SMP di Jatim, dengan rincian SMP negeri dan swasta sebanyak 4.721 lembaga, MTs negeri dan swasta 3.561 lembaga, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebanyak 2.208 lembaga.

"Sejauh ini sekolah masih menunda peng-input-an rapor karena belum dinyatakan lulus. Padahal yang kami butuhkan hanya rapor semester I sampai V. Masalah kelulusan kami baru menggunakan SKL (surat keterangan lulus) saat mendaftar pada 8 Juni mendatang," tutur dia.

Achmad Alfian menuturkan, pihaknya terbantu dengan Surabaya yang punya rapor daring. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Surabaya berharap sekolah di wilayahnya tidak perlu memasukkan lagi.

"Ini sedang kami atur supaya bisa sinkron dengan laman PPDB kami," kata dia.

Untuk beberapa sekolah di Surabaya yang belum punya akses rapor daring, rencananya difasilitasi agar diselesaikan di Dindik Kota Surabaya dulu, sehingga operaror sekolah tidak perlu bekerja ulang mengisi nilai rapor siswa di laman PPDB.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ilustrasi siswa di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Selain itu, sejumlah kebijakan khusus juga diambil menyusul adanya aduan melalui call center PPDB.

"Kami menemukan sejumlah kendala pengisian rapor. Mulai dari sekolah asalnya tidak mau mengentri. Siswa dari luar provinsi hingga siswa lulusan tahun lalu," tutur dia.

Untuk ketiga masalah tersebut, Alfian mengungkapkan calon peserta didik baru bisa mengisi sendiri nilai rapornya pada laman. Serta mengunggah berkas foto rapornya.

"Ini kami beri peluang untuk mengisi sendiri rapor nantinya. Ini dilakukan sebelum pengambilan pin. Namun untuk case ini akan ada operator SMA/SMK negeri yang memverifikasi rapor di SMA/SMK negeri terdekat dengan lokasi siswa," kata dia.

Setelah pengisian rapor oleh sekolah asal, calon peserta didik baru akan memverifikasi nilai rapor secara daring pada 11 Mei-12 Juni 2020 melalui ppdbjatim.net. Sehingga bisa mengoreksi nilai rapor yang diunggah sekolah.

Kemudian pembetulan nilai rapor, jika ada kesalahan entry data bisa dilakukan pada 11 Mei sampai 12 Juni di laman rapor.ppdbjatim.net. Masih dalam tahapan yang sama, peserta didik akan menentukan titik rumah secara daring pada 8-20 Juni 2020.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya