Permintaan Bibit Tanaman Sayuran hingga Toga Meningkat di DKPP Surabaya

Hingga Juli 2020, permintaan bibit sudah mencapai 80 ribu ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2020, 10:27 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 10:27 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Permintaan bibit meningkat ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Budidaya urban farming rupanya tetap diminati masyarakat Surabaya, Jawa Timur. Hal itu terbukti berdasarkan catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya.

Setiap hari permintaan bibit tanaman ke kantor DKPP yang berada di Jalan Pagesangan II nomor 56 Surabaya, selalu ada. 

Kepala DKPP Surabaya, Yuniarto Herlambang mengatakan, selama ini pihaknya terus memberikan pendampingan dan bantuan stimulan berupa bibit tanaman kepada warga yang berminat dalam budidaya tanaman melalui metode urban farming. Baik itu berupa tanaman pangan maupun hortikultura. 

"Terkait urban farming, kita memberikan pendampingan dan bantuan stimulan kepada warga masyarakat untuk semakin memaksimalkan tanah pekarangannya, dengan tanaman pangan maupun hortikultura," kata Herlambang di kantor DKPP Surabaya, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, ditulis Senin (13/7/2020).

Bahkan, pihaknya menyatakan, setiap hari permintaan bibit tanaman ke kantor DKPP selalu ada. Baik itu permintaan bibit perorangan maupun kelompok. Namun, karena keterbatasan jumlah bibit, sehingga tidak semua permintaan itu difasilitasi.

"Kalau (permintaan) banyak mungkin kita survei dahulu, apakah cocok lahannya, tapi kalau sedikit pasti kita beri. Permintaan terus meningkat," ujar dia. 

DKPP Surabaya mencatat, dalam beberapa tahun terakhir, permintaan bibit tanaman terus naik signifikan.

Pada 2017, permintaan bibit tanaman mencapai 5 ribu, kemudian 2018 sekitar 10 ribu dan 2019 mencapai 100 ribu. Sedangkan hingga Juli 2020, permintaan bibit sudah mencapai 80 ribu. 

"Belum sampai akhir tahun 2020 permintaan bibit sudah sekitar 80 ribu. Yang paling banyak permintaan bibit sayuran dan toga. Meliputi, cabai, tomat, terong, okra. Kalau toga, aneka macam, mulai empon-empon," ungkap Herlambang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Syarat Pengajuan Bibit Tanaman Gratis

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemkot Surabaya membuat mini agrowisata di area kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Dia menuturkan, di tengah pandemi saat ini program urban farming sangat cocok diterapkan, khususnya dalam upaya ketahanan pangan.

Oleh karena itu, DKPP Surabaya terus berperan aktif untuk mendorong dan membantu masyarakat dalam mengoptimalkan program ketahanan pangan tersebut. 

"Jadi kalau memang masyarakat membutuhkan benih atau bibit-bibit kita dukung itu. Permintaan bisa perorangan atau perkelompok. Kita juga lihat permintaannya (jumlah) bibit dengan kondisi di lapangan," ujar dia. 

Khusus bagi warga Surabaya yang ingin mengajukan bibit tanaman gratis bisa langsung datang ke kantor DKPP. Namun, kata Herlambang, untuk mendapatkan bibit tanaman itu, warga juga harus melengkapi beberapa persyaratan.

Seperti mengisi formulir identitas dan formulir kesediaan untuk pemeliharaan tanaman. Selain itu, warga juga harus melengkapi dengan foto copy identitas diri 

"Itu kalau perorangan atau pengajuan bibit tidak dalam jumlah banyak, misal satu orang dengan lima bibit tanaman. Kalau kelompok atau lembaga bisa mengajukan surat permohonan. Biasanya petugas kami akan melakukan monitoring dahulu, kalau kelompok biasanya lebih dari 100 bibit," pungkasnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya