Kapolres Blitar Bantah Tudingan Berlaku Arogan kepada Anak Buah

Kapolres Blitar AKBP Achmad Fanani Prasetyo membantah tudingan dirinya telah berlaku arogan terhadap anggota atau anak buahnya hingga membuat mengundurkan diri.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2020, 12:28 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 12:28 WIB
Penjagaan Keamanan Daerah
Ilustrasi polisi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Blitar AKBP Achmad Fanani Prasetyo angkat bicara terkait pengajuan pengunduran diri Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo.

Kapolres Blitar AKBP Achmad membantah tudingan dirinya telah berlaku arogan terhadap anggota atau anak buahnya hingga membuat mengundurkan diri.

Achmad Fanani mengakui dirinya menegur anggota karena memiliki rambut panjang, tetapi anggota tersebut tidak terima dan tidak masuk kerja dari tanggal 21 sampai hari ini.

"Saya tegur karena anggota itu rambutnya panjang. Dia tidak terima dan menganggap saya arogan. Dia tidak kerja atau dinas setelah saya tegur dari mulai tanggal 21 September sampai hari ini. Sebagai pimpinan kalau tegur anggota bagaimana," kata Fanani, seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat (2/10/2020).

Fanani menuturkan, teguran yang dia lakukan masih dalam batas kewajaran. Dia juga menegaskan kalau Agus Hendro sebagai Kasat Sabhara tidak tahu tugas pokoknya.

"Kasat Sabhara tugas pokoknya tidak tahu, bagaimana mau melayani masyarakat. Anggotanya berbuat di luar kedinasan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tanggapan soal Laporan Pembiaran Tambang Pasir

Mengenai adanya laporan pembiaran tambang pasir, Kapolres Fanani menjelaskan kalau pihaknya bukan membiarkan.

Tambang yang dimaksud ialah milik warga setempat sehingga Kapolres Blitar tidak mau menindaknya. Sikap itu bertentangan dengan kemauan Agus Hendro.

"Kalau penambangnya masyarakat apa harus ditindak? Masyarakat mencari makan melalui pasir masa jadi masalah besar. Kecuali masyarakat situ tidak melakukan kegiatan, sementara Pak Kasat Sabhara mau nambang di situ tetapi tidak dikasih oleh masyarakat, mau ngomong apa Pak Kasat Sabhara," ujar dia.

"Ya Pak Kasat Sabhara mau nambang tapi tidak direstui, makanya dia seperti itu (minta ditindak). Karena masyarakat membuat kegiatan itu untuk pangannya dia, bukan untuk bisnis. Anaknya (Kasat Sabhara) mau nambang juga tidak diterima, karena arogansi dari Kasat Sabhara," ia menambahkan.

Serahkan Kepada Polda Jatim

Kapolres Blitar AKBP Fanani menyerahkan keputusan mengenai laporan anak buahnya itu ke Polda Jatim. Dia bersedia datang langsung ke Polda Jatim untuk memberikan keterangan soal polemik yang terjadi di Polres Blitar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya