Ganjalan Utama Pengembangan Kawasan Industri Nganjuk

Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti menggunakan masa resesnya dengan mendatangi Nganjuk.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi Kawasan Industri
Ilustrasi Kawasan Industri.

Liputan6.com, Surabaya- Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti menggunakan masa resesnya dengan mendatangi Nganjuk. Ia ingin memantau implementasi Peraturan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan di Jawa Timur (Jatim).

Salah satu poin yang terdapat di dalamnya adalah percepatan pembangunan ekonomi kawasan Selingkar Willis dan lintas selatan. La Nyalla bertemu dengan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat untuk menanyakan progress dan kendala pembangunan itu.

“Ada dua bendungan yang belum selesai, yaitu Bendungan Margopatut dan Bendungan Semantok,” ujar Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (14/10/2020).

Pembangunan kedua bendungan tersebut masih dalam proses dan diharapkan segera selesai. Sebab, penting untuk meminimalkan banjir sekaligus penahan air yang berlimpah pada musim hujan serta mendistribusikannya pada musim kemarau ke areal persawahan.

Terkait pengembangan Kawasan Industri Nganjuk (KING), Bupati Novi menyampaikan persoalan kebutuhan lahan, karena ternyata banyak milik masyarakat. Ia menilai, pemerintah daerah tidak mampu jika harus membeli semua.

“Peta sudah kami siapkan semua, tinggal siapa pihak ketiga atau investor yang mau bekerja sama membelinya," ucapnya.

Terdapat sekitar 1.600 hektare lahan yang telah disiapkan dan harus dibeli untuk pengembangan Kawasan Industri Nganjuk.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya