27 Miliarder Sumurgeneng Tuban Dicoret dari Daftar Penerima Bansos Orang Miskin  

Sebanyak 27 orang di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban telah dicoret sebagai warga miskin. Sebab, mereka telah menjadi miliarder usai menjual tanahnya kepada PT Pertamina.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 19 Feb 2021, 11:12 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 11:12 WIB
Rumah warga Sumurgeneng Tuban usai menerima uang ganti rugi lahan dari Pertamina. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
Rumah warga Sumurgeneng Tuban usai menerima uang ganti rugi lahan dari Pertamina. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Sebanyak 27 orang di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban , telah dicoret sebagai warga miskin. Sebab, mereka telah menjadi miliarder usai menjual tanahnya kepada PT Pertamina.

Tanah tersebut dijual untuk pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft. Bahkan, 27 warga itu telah memiliki rumah mewah dan mobil baru seharga ratusan juta.

“Ada 27 keluarga penerimaan manfaat (KPM) yang dikeluarkan dari penerimaan bantuan pangan non tunai (BPNT) karena sudah menerima uang pembebasan lahan untuk kilang minyak,” kata Imron pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis, (18/2/2021).

Menurutnya, di Desa Sumurgeneng ini ada 288 KPM dari BPNT. Setelah tim melakukan verifikasi dan turun ke lapangan ditemukan 27 KPM yang dianggap sudah mampu setelah mendapatkan uang ganti rugi lahan. Selanjutnya, meraka dicoret sebagai penerima bantuan BPNT melalui aplikasi Sistem Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

“Tadi sudah diverifikasi oleh petugas SIKS-NG dan yang sudah mendapatkan uang lahan harus dikeluarkan dari penerimaan BPNT,” beber Imron.

Sebelum menjadi miliarder, ia menjelaskan 27 orang tersebut tercatat sebagai warga kurang mampu. Kemudian setiap bulannya mereka mendapatkan uang Rp 200 ribu dari program BPNT Kementerian Sosial (Kemensos) sejak tahun 2018 silam.

“Meraka saat ini dianggap sudah mampu karena mendapat uang ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak,” terang Imron kepada Liputan6.com.

Ia menjelaskan, meraka rata-rata mendapatkan uang di atas satu miliar setalah menjual lahannya kepada PT Pertamina. Bahkan, saat ini telah memiliki rumah mewah dan telah mampu membeli mobil mewah.

"Dulu rumahnya biasa, sekarang sudah memiliki rumah mewah dan punya mobil pula," tegasnya.

Pemberitaan sebelumnya, ratusan petani di desa setempat itu mendadak menjadi kaya raya setelah menerima pembayaran lahan untuk proyek kilang minyak. Rata-rata mereka mendapatkan uang Rp 8 miliar dari menjual lahannya.

Kegembiraan warga menjadi miliarder Sumurgeneng Tuban itu diekspresikan dengan membeli mobil mewah bersama-sama dan video aksi borong mobil tersebut seketika viral di media sosial (medsos).

Pihak desa setempat mencatat sudah ada 176 mobil baru yang dibeli warga sejak mereka menerima uang ganti rugi lahan kilang minyak hingga sampai saat ini. Bahkan, satu warga ada yang membeli 2 sampai 3 mobil mewah dengan uang tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Setuju Dijual ke PT Pertamina

Lebih lanjut, di Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek Nasional tersebut.

“Semua warga Sumurgeneng telah setuju lahannya dijual untuk pembangunan kilang minyak,” jelas Gihanto Kades Sumurgeneng yang juga habis beli mobil baru Avanza warna putih.

Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 600.000 per meter persegi.

“Paling banyak sekitar Rp 28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan disini,” jelas Kades Sumurgeneng.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya