Banjir Surut, Kenapa Warga Jombang Enggan Pulang?

Warga memilih bertahan ditenda-tenda darurat ditanggul sungai Brantas. Sembari menunggu perbaikan tanggul yang jebol selesai diperbaiki.

oleh Liputan Enam diperbarui 19 Feb 2021, 18:07 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 18:07 WIB
Banjir di Jombang rendam jalan raya utama. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Banjir di Jombang rendam jalan raya utama. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Camat Bandarkedungmulyo, Jombang, Mahmudi mengatakan, meski banjir di wilayahnya sudah mulai berangsur surut. Warga masih enggan untuk pulang kerumah karena masih trauma dan takut terjadi banjir susulan lagi.

"Banjir sudah mulai surut, namun warga masih bertahan di tenda. Mungkin masih trauma dan takut ada banjir susulan lagi," jelas Mahmudi, dikutip dari TimesIndonesia, Kamis (18/2/2021).

Warga memilih bertahan ditenda-tenda darurat ditanggul sungai Brantas Jombang. Sembari menunggu perbaikan tanggul yang jebol selesai diperbaiki.

"Mereka menunggu perbaikan tanggul yang jebol selesai diperbaiki. Agar kondisi benar-benar aman," ujarnya.

Sementara itu mengenai perbaikan tanggul yang jebol. Mahmudi menjelaskan bahwa petugas gabungan dari Dinas PUPR dan BPBD Jombang beserta pemerintah desa akan memperbaiki tanggul Avour Mekikis dan Besuk yang jebol mulai besok Jum'at (19/2/2021).

"Saat ini petugas menyiapkan kantong-kantong berisi pasir yang akan dipakai menutup tanggul yang jebol," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

6 Desa Tergenang

Seperti yang dikatahui banjir yang melanda Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang telah menggenangi 6 desa sejak Kamis (4/2/2021) lalu.

Sudah surut total sejak Sabtu (13/2/2021) kemudian datang banjir susulan sejak Minggu, (15/2/2021) akibat jembolnya tanggul Avour Mekikis dan Besuk yang mengakibatkan warga kembali mengungsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya