Maju Caketum Kongres HMI di Surabaya, Firman Kurniawan Bedah Buku

Firman Kurniawan Said menyebut, di usia satu abadnya nanti, Indonesia memiliki modal yang sangat besar yakni usia produktif dan ekonomi yang diproyeksikan masuk lima besar PDB Dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2021, 14:20 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2021, 21:15 WIB
Bedah buku Episentrum Intelektual; Meretas Zaman Menuju Indonesia Emas karya Firman Kurniawan. (Ist)
Bedah buku Episentrum Intelektual; Meretas Zaman Menuju Indonesia Emas karya Firman Kurniawan. (Ist)

Liputan6.com, Surabaya - Bedah buku 'Episentrum Intelektual; Meretas Zaman Menuju Indonesia Emas' karya Firman Kurniawan Said,digelar di Universitas Dipa Makassar Sabtu, 6 Maret 2021. Hadir dalam acara tersebut Bupati Gowa Adnan Purichta Dosen Undipa Erfan Hasmin.

Bupati Gowa Adnan Purichta menyebut bahwa buku ini bisa menjadi pijakan sederhana, untuk melihat gambaran era yang terjadi pada saat ini. Menurutnya, perkembangan zaman tidak bisa ditolak, perubahan adalah keniscayaan.

“Salah satu yang menjadi sorotan buku ini tentang reformasi sistem organisasi, dan buku ini memberi penjelasan tuntas, misalnya tentang gerakan organisasi yang konvensional dan modern, pembedanya jelas ada pada pemanfaatan digital dalam berjuang” katanya.

Erfan Hasmin mengatakan bahwa perubahan di era saat ini, muncul tanpa terduga dan mampu merusak tatanan lama. Karenanya inovasi terjadi secara eksponensial dan tidak terjadi secara bertahap.

“Apabila tidak memiliki disruptive mindset maka akan tertinggal jauh dan mengalami kemunduran. Penyesuaian diri dengan mindset baru akan mampu mengikuti jalur disruption, dan buku ini mengarahkan kita pada mindset-mindset baru tersebut” Kata Erfan Hasmin.

Selaku penulis, Firman Kurniawan menyebut, di usia satu abadnya nanti, Indonesia memiliki modal besar yakni usia produktif dan ekonomi yang diproyeksikan masuk lima besar PDB dunia. Namun modal ini, katanya, akan menjadi sangat disayangkan bila tidak ditopang dengan kemajuan sains dan teknologi.

“Keberpihakan pada Sains dan Teknologi menjadi domain Buku Episentrum Intelektual. Dan inilah posisi epistemik saya dalam buku tersebut. Teknologi sejatinya adalah percepatan, dan percepatan senantiasa membutuhkan proses berpikir yang tanggap dan sistematis," Kata Firman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Maju Caketum

Menurutnya, mengapa Sains harus selalu dikedepankan, sebab ia memiliki perangkat yang disebut sikap ilmiah, sikap untuk berkomitmen pada dua prinsip dasar, yaitu peduli pada bukti empiris dan mau mengubah teori jika ditemukan bukti empiris baru yang membuktikan bahwa teori itu salah. 

Sebelumnya, di hari yang sama, Firman Kurniawan Said secara resmi ditetapkan sebagai salah satu kandidat Ketua Umum PB HMI pada kongres HMI XXXI yang akan berlangsung di Surabaya pada 17 Maret 2021.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bedah Buku ‘Konstitusi dan Ruang Angkasa’
Bedah Buku ‘Konstitusi dan Ruang Angkasa’
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya