Liputan6.com, Surabaya - Ahli Gizi Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Rizki Nurmalya Kardina memiliki tips mengolah daging kurban secara baik dan tetap sehat.
Pertama, membuang lemak pada daging sapi, kambing dan domba.
"Ini dilakukan untuk mengurangi lemak yang nantinya akan diolah dengan berbagai cara entah dibakar, dibuat sup atau lainnya," bebernya.
Advertisement
Wanita yang menjabat sebagai Kaprodi S1 Gizi Unusa ini menjelaskan, jika dimasak harus diimbangi dengan sayur. Karena lebih baik pengolahan daging ini diimbangi vitamin lainnya yang ada pada sayuran," terangnya.
Masakan yang paling sering dimasak saat mendapatkan daging kurban Idul Kurban adalah rawon, sate, rendang, tongseng dan lainnya. Memakan masakan tersebut menyumbang kalori dan lemak yang lebih besar.
"Sehingga bisa berdampak pada penyakit hipertensi, kolesterol, maupun kelebihan berat badan," ungkap Rizki.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kurangi Santan
Namun jika terpaksa harus masak menggunakan santan maka kurangi porsinya. "Tapi jangan lupa tambahkan juga sayuran yang memenuhi gizi seimbang. Caranya, isi piring makan dengan 1 per 3 makanan pokok, 1 per 6 untuk lauk hewani (daging), 1 per 6 untuk buah buahan, 1 per 3 untuk sayuran," terangnya.
Mengkonsumsi daging, katanya menambahkan, sebaiknya tetap dengab mengkombinasi sayuran dan buah buahan, sehingga vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam tubuh.
"Untuk karbohidrat bisa berasal dari nasi, kentang, dan ubi," ungkap Rizki.
Rizki menjelaskan, daging sapi, daging domba maupun daging kambing merupakan salah satu protein hewani. Ketiga daging tersebut memiliki kandungan energi masing-masing sebesar sapi 250 Kilokalori (kkal) (sapi), 143 kkal (kambing), serta 292 kkal (domba) dalam setiap 100 gram daging.
"Ketiga daging itu termasuk protein hewani yang memang dibutuhkan tubuh," ungkapnya.
Advertisement