Liputan6.com, Surabaya- Rekaman video yang menampilkan anggota DPRD Tuban sedang melakukan pengecekan proyek pekerjaan infrastruktur jalan menjadi viral di media sosial, Sabtu (4/9/2021). Video viral berdurasi 48 detik itu memperlihatkan anggota DPRD Tuban RM Anshakhul Balaya Mangku Negara, sedang mendatangi proyek pemeliharaan jalan di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. Ia turun ke lapangan seorang diri dengan mengenakan baju batik dan memakai sarung.
Di bawah terik matahari, Gus Aang panggilan akrabnya langsung mengecek kualitas pekerjaan perbaikan jalan tersebut. Bahkan untuk menunjukkan kualitas pekerjaan proyek, wakil rakyat itu nekat mengeruk material proyek jalan dengan menggunakan telapak tangannya.
Alhasil, material batu ditepi yang digunakan untuk menambal jalan langsung mudah terlepas ketika diambil dengan tangan kosong. Hal itu dilakukan Gus Aang sampai beberapa kali dan tanpa ada aktivitas pekerja proyek di lokasi kejadian.
Advertisement
Baca Juga
“Sudah ditambal tapi masih bisa di kelotok (terlepas dari tempat melekat, red),” kata Gus Aang yang videonya tengah viral di media sosial dan menjadi pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp.
Dalam video tersebut, Gus Aang juga mempertanyakan berapa anggaran yang sudah di habiskan untuk kebutuhan proyek jalan ini. Namun, dikerjakan tidak sesuai dan anggaran di habiskan untuk kepentingan pribadi.
“Anggaran berapa saja ini dihabiskan untuk kepentingan pribadi,” kata Gus Aang Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Tuban.
Anggota dewan kelahiran bulan Agustus tahun 1994 itu membenarkan adanya rekaman video terkait temuan kondisi proyek perbaikan jalan yang disinyalir tidak layak. Ia mengaku turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan setelah mendapatkan aduan dari masyarakat.
Putra KH KPP Noer Nasroh Hadiningrat, pengasuh serta pendiri Ponpes Walisongo Gomang itu menjelaskan, ketika berada di lokasi sudah tidak ada aktivitas pekerjaan dan para pekerja juga tidak terlihat. Termasuk, alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan proyek juga sudah dipindahkan sekitar 500 meter.
“Saat saya di lokasi semua pekerja sudah tidak ada dan peralatan proyek sudah berpindah ke lokasi lain berjarak sekitar 500 meter,” tambah politisi muda asal Dusun Gomang, Desa Lajulor, Kecamatan Singgahan, Tuban itu.
Lalu Gus Aang mengaku menemukan material proyek yang diduga tidak sesuai. Pasalnya, batu yang digunakan untuk penambalan jalan yang kemudian di aspal menggunakan batu kapur mudah lepas.
“Jika dikatakan proyek itu belum selesai, kenapa alat-alatnya sudah berpindah dan pekerjanya sudah tidak ada,” ucapnya.
Seusai mengecek, wakil rakyat tersebut juga langsung melaporkan temuan proyek tak layak kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tuban. Ia berharap supaya perbaikan proyek infrastruktur jalan tidak dikerjakan asal-asalan yang nantinya berimbas terhadap kerugian masyarakat Tuban.